PAGARNUSA.OR.ID – Terapi bekam adalah metode pengobatan tradisional yang kembali muncul dan menjadi tren di era sekarang. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membersihkan darah dan angin dalam tubuh. Biasanya terapi bekam dilakukan dengan cara menyedot bagian tubuh tertentu untuk mengeluarkan sisa toksid di dalamnya.
Secara medis, terapi ini tidak bertentangan dengan prinsip kerja sains. Bahkan era sekarang banyak kalangan medis yang belajar teknik bekam setelah adanya kajian ilmiah di berbagai negara. Nuril Fajri (2020) dalam artikelnya yang berjudul “Bekam Sebagai Alternatif Pengobatan Perspektif Sains dan Hadis” menyebutkan bahwa banyak penyakit yang sebelumnya belum diketahui kemudian dapat diketahui melalui terapi bekam ini.
Namun tahukah Anda bahwa terapi ini merupakan warisan dari Rasulullah SAW lho!
Pengobatan Tradisional ala Rasulullah SAW
Dalam Islam, bekam kita kenal dengan istilah “Hijamah”. Istilah Al-hijamah berasal dari bahasa arab yang artinya “pelepasan darah kotor”. Dalam sebuah hadits yang Abu Hurairah riwayatkan, ia menyebut Rasulullah SAW bersabda bahwa bekam adalah sebuah terapi untuk pengobatan.
“Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Talid dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ‘Amru dan yang lainnya, bahwa Bukair telah menceritakan kepadanya bahwa ‘Ashim bin Umar bin Qatadah menceritakan kepadanya bahwa Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhuma pernah menjenguk Muqanna’ kemudian dia berkata; saya tidak akan meninggalkan hingga berbekam, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya padanya terdapat obat” (HR. Bukhari) .
Sedangkan dalam hadits lain Rasulullah saw. juga bersabda: “Kesembuhan penyakit dapat diusahakan dengan 3 cara: dengan meminum madu terapi bekam, dan besi panas. Aku melarang ummatku (menggunakan) pengobatan dengan besi”.
Lebih dekat dengan Bekam
Telah kita singgung sebelumnya bahwa bekam merupakan sarana untuk mengeluarkan darah kotor dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedotnya. Peralatan yang paling sering menjadi media bekam adalah cangkir khusus yang dapat menghasilkan tekanan dan dapat menarik kulit. Biasanya cangkir tersebut diletakkan pada bagian tubuh tertentu seperti perut, punggung, lengan, pantat, atau kaki.
Sebagai pengobatan tradisional, terapi bekam pada prinsipnya menggunakan efek panas pada benda yang mudah terbakar untuk membuat permukaan kulit tertarik ke dalam cangkir. Benda yang mudah terbakar seperti alkohol, racikan herbal, ataupun kertas khusus dibakar di dalam cangkir. Setelah api mati, cangkir tersebut ditempelkan ke permukaan kulit. Sehingga udara di dalam cangkir yang mulai mendingin dapat menarik kulit dan otot. Dengan demikian hal tersebut akan membuat pembuluh darah melebar dan kulit memerah.
Setidaknya ada dua jenis bekam yang paling sering digunakan. Yaitu bekam kering dan bekam basah. Pada terapi bekam kering atau cupping therapy, cangkir dibiarkan menempel pada kulit dalam jangka waktu tertentu, biasanya 3 menit. Sedangkan pada bekam basah atau blood letting, setelah cangkir didiamkan selama kurang lebih 3 menit, maka orang yang melakukan terapi akan mengangkat cangkir dan memberi sedikit sayatan pada kulit. Setelah itu cangkir tadi diletakkan ke tempat sebelumnya selama beberapa menit.
Manfaat Bekam
Terapi bekam menjadi salah satu cara untuk menangani orang yang keracunan. Kulit adalah organ yang terbesar dalam tubuh manusia. Sehingga banyak toksin/racun yang berkumpul di sana. Melalui bekam ini maka dapat membersihkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia.
Mengutip dari laman alodokter, bekam dapat memperlancar peredaran darah, merangsang kinerja saraf, membuat tubuh lebih rileks, dan meningkatkan ketahanan tubuh. Peredaran darah yang lancar dapat mengurangi masalah kesehatan kronis seperti migrain, hemofilia, anemia, hipertensi, penyakit rematik, depresi, dan beberapa penyakit lainnya.
Waktu pembekaman yang utama adalah pada pertengahan bulan ke atas. Namun, biasanya waktu yang paling sering dipakai untuk praktik terapi bekam adalah minggu ketiga pada tiap bulan. Hal tersebut merupakan waktu terbaik untuk bekam. Karena pada awal bulan darah belum “bergolak” atau mengalir dera) dan alirannya pun belum meningkat. Sedangkan pada akhir bulan, aliran darah cukup stabil. Sementara itu puncak frekuensi darah terjadi pada pertengahan bulan atau minggu setelahnya.
Demikian sedikit penjelasan tentang bekam sebagai alternatif pengobatan ala Rasulullah SAW. Selamat mencoba!(*)