PAGARNUSA.OR.ID – Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M. Nabil Haroen memberikan catatan penting terkait dengan penangkapan yang dilakukan Densus 88 terhadap karyawan BUMN, DE yang diduga terkait dengan jaringan teroris global ISIS.
Dalam keterangan resminya kepada media ini, Gus Nabil, sapaan akrab Ketum Pagar Nusa itu menyoroti penangkapan DE karyawan PT KAI-BUMN menjadi alarm bersama. “Bahwa, ini sangat krusial untuk segera disikapi, baik secara internal PT KAI maupun secara keseluruhan di lingkungan BUMN. Harus ada gerakan cepat dan komprehensif untuk menghilangkan benih-benih radikalisme di BUMN. Menteri BUMN harus bergerak taktik, untuk membereskan persoalan ini,” ungkapnya.
Gus Nabil menyarankan agar proses rekrutmen karyawan di lingkungan BUMN secara keseluruhan, tidak hanya PT KAI, harus dilakukan dengan lapis prosedur yang komprehensif.
“Selain terkait kapasitas dan kapabilitas, juga harus ada ujian terkait mentality dan kecintaan terhadap NKRI. Ini tentu saja harus melibatkan pakar dan juga penilai dari ormas yang selama ini mengawal NKRI, semisal NU dan Muhammadiyah untuk proses seleksinya,” terang Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) ini.
Lebih lanjut Gus Nabil sepakat dengan Prof. Dr. Said Aqil Siroj yang menyatakan bahwa ada benih-benih radikalisme di Sebagian besar BUMN, tidak hanya PT KAI.
“Maka, ini momentum untuk bekerja keras bagi para pihak, menghilangkan benih radikalisme dari proses seleksi hingga pembinaan secara rutin ketika proses kerja. Masjid-masjid di lingkungan BUMN harus benar-benar steril dari pendakwah radikal, dan angkat takmir-takmir masjid yang memang berlakang pesantren dan cinta tanah air,” tambahnya.
Gus Nabil percaya Menteri BUMN, Erick Thohir mampu meningkatkan kualitas pegawai dan menghilangkan benih-benih radikalisme di tubuh BUMN. “Saya percaya kapasitas Menteri BUMN, Saudara Erick Thohir. Ini jadi pintu masuk Saudara Erick untuk mendorong perbaikan di internal BUMN, dengan peningkatan kualitas pegawai BUMN dan hilangkan benih-benih radikalisme di seluruh lingkungan kementerian ini. Program AKHLAK yang digagas Saudara Erick Thohir, juga harus menghilangkan akar radikalisme dari Kementerian BUMN,” pungkasnya. (*)