Jakarta, NU Online
Sekretaris Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Sastro Adi Wiyono (Gus Sastro) mengatakan kata ‘silat’ menjadi akronim yang setiap hurufnya memiliki arti khusus dan mendalam untuk para pesilat.
“S-nya adalah Silaturahim di mana menjadi tujuan dasarnya. Huruf i kemudian dimaknai sebagai istiqamah di mana seorang pendekar harus tetap ajeg terus menerus mencapai himmah-nya,” kata Gus Sastro pada sambutan pembukaan Kejuaraan Pencak NU Pagar Nusa se-Jawa Tengah dan DIY diadakan di Pagelaran Keraton Surakarta Hadiningrat, Kamis (27/12).
Adapun huruf l, lanjutnya, adalah La Ghaliba Illa Billah yang menjadi kata azimat bagi para pendekar Pagar Nusa bahwa segala kemenangan hanya dan karena Allah.
“Huruf a yang dimaknai Aswaja sebagai laku lampah pendekar Muslim di Nusantara. Sedangkan huruf t dimaknai Tawaddu’ dan Takdzim, bahwa seorang pendekar harus tetap rendah diri dan selalu menjaga akhlakul karimah,” paparnya.
Begitulah Gus Sastro mengajak seluruh yang hadir diacara pembukaan tersebut bagaimana memaknai ‘silat’ ala Pagar Nusa. Semua sepakat bahwa silat bukan hanya menjadi khasanah budaya luhur bangsa tetapi menjelma perilaku keseharian kita semua.
Pada kesempatan tersebut, Gus Sastro juga menegaskan sudah menjadi kegiatan rutin bagi Pencak Silat NU Pagar Nusa untuk mengadakan kejuaraan sebagai ajang silaturahim pendekar dan juga menjaring bibit atlet berbakat.
Pembukaan Kejuaraan Pencak Silat ini dihadiri oleh jajaran pemerintah, Polisi dan TNI setempat. Kejuaraan berlangsung 27-19 Desember 2018. Sekitar 500 atlet pencak silat mulai dari usia dini hingga dewasa mengikuti agenda ini. (Red: Kendi Setiawan)
http://www.nu.or.id/post/read/100910/gus-sastro-paparkan-makna-silat