PAGARNUSA.OR.ID – KH Agus Maksum Jauhari atau sosok yang akrab dengan panggilan Gus Maksum adalah sosok pendiri Pagar Nusa. Kisah karomah dan kesaktiannya telah tersebar di berbagai media.
Sejak kecil, sosok yang lahir pada 8 Agustus 1944 di Kanigoro Kediri ini memang memiliki ketertarikan yang luar biasa pada pencak silat. Selain itu Beliau juga gemar melakukan tirakat dan lelaku batin.
Saat beranjak dewasa pun Gus Maksum sering menghabiskan waktunya untuk melanglang buana ke berbagai daerah. Di mana tujuannya adalah berguru silat dan kanuragan.
Tidak heran ketika banyak ulama resah akan kondisi pencak silat di pesantren yang mulai surut, cucu KH Manaf Abdul Karim, pendiri Pesantren Lirboyo ini menjadi rujukan untuk mendiskusikan hal tersebut. Yang pada akhirnya tercetuslah sebuah wadah organisasi pencak silat bernama Pagar Nusa pada 3 Januari 1986.
Merangkum dari berbagai sumber, ada beberapa kisah karomah dan kesaktian Gus Maksum yang terkenal.
1. Menangkis Sapi Ngamuk hingga terpental
Kisah ini bermula ketika Gus Maksum remaja membantu keluarganya untuk membajak sawah. Namun pada saat hendak mengikat sapi pada alat bajakannya, tiba-tiba sapi tersebut mengamuk dan menerjang dada Gus maksum.
Secara refleks Beliau menangkis sapi tersebut hingga terpental beberapa meter jauhnya. Hal tersebut sontak membuat heran orang-orang yang melihat kejadian tersebut.
2. Tubuhnya tidak mempan dibacok
Pada suatu waktu ketika selesai mengisi pengajian, Gus Maksum berkunjung ke rumah Kiai Mukrim, pengasuh Ponpes Al-Buchori Ponorogo. Kiai Mukrim yang pada saat itu masih menjadi santri Lirboyo. Saat sampai di rumahnya Gus Maksum bertanya kepada kiai Mukrim, “Kang coba tolong lihat bagian punggung saya,” perintah Gus Maksum.
“Sobek kang bajunya,” jawab kiai Mukrim.
“Jangan lihat bajunya, tapi punggung saya luka apa tidak?”
“Tidak Gus, kenapa memang Gus?” tanya Kiai Mukrim lagi.
Setelah itu Gus Maksum berkisah bahwa saat pengajian sebelumnya ada orang membacoknya dari belakang. Dengan refleks, Beliau menendangnya hingga jatuh ke parit.
Meskipun Gus Maksum memiliki anggota yang berjumlah ribuan, namun ia tidak menyuruh mereka untuk mencari siapa yang membacoknya tadi.
3. Kisruh Konser Musik Iwan Fals
Ada kisah unik saat terjadinya kisruh ketika pementasan musik Iwan Fals di Parkir Timur Senayan pada 6 Juli 1998. Iwan Fals merupakan penyanyi yang terkenal dengan lagu kritik sosialnya.
Massa penonton yang beringas pada saat itu berebutan ke atas panggung untuk menyalami Iwan sehingga muncul kekacauan.
Apalagi ada tindakan saling lempar semacam botol plastik atau kaleng minuman yang memperparah kekacauan tersebut.
Saat itu memang baru berlangsung reformasi sehingga masih banyak intrik sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Melihat massa yang berebutan tarik-menarik Iwan Fals, Gus Maksum yang berada di sana terpaksa mengeluarkan tenaga dalamnya. Dengan sekali sentakan tangan, massa yang semakin beringas terjengkang ke tanah seperti terkena sapuan angin topan.
Putra dari pasangan keluarga KH Abdullah Jauhari dan Siti Aisyah ini dalam kesehariannya sering berpenampilan nyentrik. Berambut gondrong (dalam suatu kisah menyebutkan bahwa rambut gondrong Gus Maksum tidak mempan dipotong dan kerap mengeluarkan percikan api). Berjenggot tebal, kumis lebat, mengenakan sarung hampir mendekati lutut, dan kerap memakai bakiak.
Demikian tadi sebagian kecil dari luasnya kisah karomah dan kesaktian Gus Maksum, pendiri Pagar Nusa NU. Semoga bermanfaat! (*)