PAGARNUSA.OR.ID – Pendiri Pagar Nusa, KH Agus Maksum Jauhari terkenal sebagai sosok jadug dari pesantren. Karomah Gus Maksum, sapaan akrabnya, tidak hanya tentang kekuatan fisik saja. Namun juga pada hal pengobatan.
Dalam sebuah video wawancara yang diposting pada akun Instagram @pagarnusa.or.id mengkisahkan hal tersebut.
Mohammad Sholeh, dari PAC Pagar Nusa Modo, Lamongan bercerita tentang karomah Gus Maksum dalam hal pengobatan.
Menurut pengakuannya, karomah tersebut ia saksikan saat pertunjukkan sabung bebas yang bertempat di Kecamatan Ngasem, Bojonegoro di tahun 2001. Pada perhelatan tersebut, banyak anggota Pagar Nusa yang naik ring.
“Itu kan banyak teman-teman dari anggota pagar Nusa yang naik ring, beradu jurus dengan sesama kawan. Banyak sekali yang luka-luka berdarah di wajah. Kena pukulan, tendangan, atau jatuh karena terkena paku yang dipakai untuk ring atau geladakan itu” tuturnya.
Mereka yang mengalami luka tersebut, lanjut Sholeh, langsung dibawa ke hadapan Gus Maksum untuk diobati. Ia menjelaskan bahwa Gus Maksum sendiri yang mengobati luka tersebut.
“Dengan tangan kosong, Gus Maksum mengusap luka tersebut, dan seketika langsung hilang lukanya” lanjut Sholeh.
Sholeh mengaku bahwa ia melihat kejadian tersebut secara langsung dan tidak mengada-ada.
“Saya kira teman-teman di era itu tahu juga lah”, imbuhnya.
Gus Maksum, menurutnya, tidak pernah mengatakan kalau kemampuan yang demikian bukan murni karena kehebatannya. Namun semua atas pertolongan Allah.
“bi a’unillah, semua atas izin Allah” dawuh Gus Maksum yang Sholeh ceritakan.
Postingan ini pun menuai komentar dari para netizen.
“Tepatnya 2001 kang, saya juga hadir waktu itu. Satu lagi saya ingat itu adalah ketika beliau buka gelanggang di atas genjot/ring bambu. Padahal waktu itu Beliau jalan saja sudah di papah… LAA ghaliba ILLA Billah”, tulis akun @ing_dharma.
“Alfatihah kagem almaghfurllah kh Abdullah maksum jauhari”, tulis akun @syaifuddin.alhabsyi menanggapi.
Gemar Silat dan Tirakat Sejak Kecil
Gus Maksum, cucu dari pendiri Pesantren Lirboyo, KH Manaf Abdul Karim ini sejak kecil memang sudah gemar pencak silat dan laku tirakat.
Salah satu laku tirakat dari Kiai dengan penampilan nyentrik ini adalah puasa ngrowot alias tidak pernah makan nasi. Selain itu, Beliau juga terkenal memiliki hewan peliharaan yang ekstrem seperti macan, buaya, ular, orang utan, dan lain sebagainya.
Saat menuju masa dewasa, Beliau banyak melanglang buana ke berbagai pesantren untuk belajar tentang silat dan ilmu tenaga dalam. Di antara Guru Gus Maksum antara lain: KH. Jufri (Kediri), Mbah Jipang (Kediri), KH Ilyas (Buntet), KH Mahrus Aly (Lirboyo), dan masih banyak lagi.
Sebelum menjadi ketua umum Pagar Nusa, sosok kelahiran 8 Agustus 1944 ini sudah mendirikan perguruan pencak silat bernama Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia alias GASMI pada usia 22 tahun. Tepatnya pada 11 Januari 1966 di Pesantren Lirboyo Kediri.
Demikian kisah karomah Gus Maksum dalam menyembuhkan luka yang Mohammad Sholeh jelaskan. Semoga bermanfaat. (*)