Berikut ini adalah testimoni dan quotes para Kiai, Masyayikh dan para tokoh tentang Pagar Nusa.
“Alhamdulillah Pagar Nusa sudah terbentuk, ini yang nantinya bisa dititipi NU disaat yang lain tidak bisa Pagar Nusa inilah jangkarnya NU” (Gus Dur).
“Sepeninggalku jangan sampai ada perpecahan di organisasi Pagar Nusa, saling guyup rukun antar sesama anggota jangan sampai ada panji-panji berbeda selain Pagar Nusa.” (Gus Maksum).
“Saat aku sakit keras ada tamu datang dan mengajak ngobrol tentang pencak silat seketika itu aku bangun dan mempraktekkan beberapa jurus saking cintanya aku terhadap Pagar Nusa.” (Gus Maksum).
“Ilmu agama dan ilmu beladiri merupakan pasangan bekal dakwah yang diajarkan sejak zaman Walisongo, tugas kita adalah menjaga warisan bergarga itu, guna membentengi para Ulama” (KH. Suharbillah).
“Pihak-pihak mana pun yang mengusik akidah Islam Ahlusunnah wal Jama’ah, Pagar Nusa siap jadi garda terdepan untuk membela” (KH. Fuad Anwar).
“Yang disebut ijazah kubro. Artinya ijazah itu memberikan izin untuk mengamalkan sesuatu amalan guna kepentingan pribadi maupun umat. Pagar Nusa, pagar berarti tameng, pagar atau menjadi suatu pembelaan kepada nusa. Nusa itu tidak dapat dipisahkan dengan bangsa. Satu nusa, satu bangsa. Ini sesuai dengan cita-cita ulama terdahulu. Saya mengharapkan Pagar Nusa sukses dan kembali sebagaimana arti Pagar Nusa bahwa Nahdlatul Ulama berasal dari organisasi Nahdlatul Wathan dan Nahdlatut Tujjar. Keduanya tidak dapat dipisahkan adalah kemerdekaan disertai keadilan dan kemakmuran. Sebagaimana pada penutup asas negara kita, Pancasila, yaitu padi dan kapas. Makmur dalam keadilan, adil dalam kemakmuran. Semoga ini menjadi apa yang kita cita-citakan. Nahdlatul Ulama sebagai milik bangsa dan menyatukan bangsa, sehingga negara ini tidak terpisah dan terkoyak-koyak,” (KH. Maimoen Zubair).
“Para pendekar Pagar Nusa harus patuh pada pimpinan, taat pada Kiai, istiqomah berlatih fisik dan spiritual, juga mengabdi sepernuh jati untuk pesantren serta bangsa Indonesia.” (KH. Said Aqil Siradj)
“Kita membuktikan konsisten dengan peran ini, dengan organisasi pendekar dan jumlah anggota yang terus bertumbuh. Ketika dipetakan kader dan pendekar pagar nusa berjumlah sekitar 3 juta orang.” (Gus Nabil Haroen)
“Jika ada yang coba-coba ingin menghancurkan dan mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pagar Nusa sudah siap tanpa harus dikomando berada di garda terdepan, hidup dan mati ikut Kiai” (KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allallah).