Sejarah Pendidikan Gus Maksum Jauhari, Sosok yang Cerdas dan Sakti
PAGARNUSA.OR.ID – Gus Maksum adalah anak yang sangat cerdas. Sejak uisa dini ia sudah dikenalkan berbagai ilmu agama. Gus Maksum bersama ketiga kakak perempuanya di didik langsung oleh Kiai Jauhari dengan pengajaran dan pengawasan yang sangat ketat.
Setiap jam 01.00 dini hari, mereka dibangunkan dari tidur. Kiai Jauhari menyuruh ketiga anaknya mengambil wudhu,kemudian dilanjutkan mengkaji pelajaran yang sudah disiapkan. Hal itu berlangsung setiap hari, sampai Gus Maksum melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Lirboyo
Gus Maksum mengawali pendidikan pertama di Sekolah Dasar tempatnya di desa Kanigoro sekitar Tahun 1957. Disana semua pelajaran tanpa menemui kesulitan. Terbukti, setiap pertanyaan adu cepat yang di lontarkan guru kepada murid- muridnya, Gus Maksumlah yang menjadi orang pertama yang menjawab semua pertanyaan dari guru nya
Namun, kemampuan brilian yang ia miliki tidak sampai mengantarkanya mendapat ijazah SD. Karena sebelum ujian akhir dilalui, ia harus melanjutkan belajarnya ke Lirboyo. Pondok Pesantren Lirboyo merupakan pondok milik kakek Gus Maksum. Ketika disana Gus maksum meneruskan sekolahnya ke tahapan pertama yaitu (Tsanawiyah),ditingkat Tsanawiyah ini, Gus Maksum tidak sampai menyelesaikan nya
Walaupun demikian, dalam membaca dan memahami Al Qur’an, ia dibimbing langsung oleh kakek neneknya, K.H. Abdul Karim dan Nyai Hj.Khodijah. Maka tidak mengherankan jika Gus Maksum terkenal dengan fasihnya dalam membaca semua ayat yang terkandung dalam Al Qur’an. Ketika berumur 15 tahun, kakeknya memberi tambahan pelajaran Bulughul Maram (Ilmu Hadis) . Tapi, karena terlalu aktif di berbagai bidang organisasi, membuatnya tidak sampai menghatamkan kitab itu
Ketika menetap di Pondok Pesantren Lirboyo, ia sangat senang sekali mengikuti pengajian- pengajian Kilatan di beberapa pondok di wilayah Kediri dan sekitarnya. Adapun guru Gus maksum dianataranya adalah Kiai Jamaludin
Batokan, Mbah Jipang, dan Kiai Jufri. Sedangkan nama guru Gus Maksum yang bernama Mbah Jipang nama aslinya adalah Kiai Muhamad Batokan. Disebut Mbah Jipang adalah akronim dari ngaji gampang dan dia ini sangat memahami ilmu ilmu yang bersumber dalam kitab kuning
Aktivitas Gus maksum Hampir seluruhnya dilalui dalam pesantren. Hal ini bisa dimaklumi karena ia lahir di lingkungan keluarga pesantren. Sudah lazim, tradisi kiai-kiai dahulu menginginkan agar anaknya kelak dapat mengerti agama dan menyiarkan agama di bumi allah. Mungkin gambaran inilah yang ada di benak Kiai Jauhari dan Nyai Aisyah hingga memasukkan putranya, Gus Maksum ke pesantren.
Dalam diri Gus Maksum terdapat jiwa santri. Diantaranya adalah sederhana, santun, peduli sesama, serta patuh kepada kedua orang tua dan gurunya. Jiwa jiwa semacam inilah yang membentuk keperibadiannya sejak usia muda hingga ia berusia senja. Kesalehan serta kesosialanya Gus Maksum itu dibentuk oleh pendidikan yang ia dapat di pesantren.
Selanjutnya pendidikan Gus Maksum lebih ke arah ilmu olah batin dan ilmu kanuragan, ia mempelajarinya dengan cara belajar dari satu guru ke guru yang lain. Begitupun dengan ilmu Pencak Silat, yang dimilik Gus Maksum. Adapun demikian Gus Maksum juga banyak memperoleh sebuah ijazah-ijazah serta aurad-aurad (wirid wirid) yang harus diamalkan oleh dia, dari beberapa gurunya.
Sedangkan nama guru Gus Maksum adalah sebagai berikut : Kiai Manshur dari Kalipucung,Blitar, Kiai Ahmad dari Kemuning, Kediri, Kiai Ibrahim dari Banjar Melati, Kediri, Habib Jufri dari Mrican, Kediri, Habib Baharun dari Mrican, Kediri, Kiai Mahrus Ali dan Kiai Ya’qub dari Lirboyo, Kediri, Kiai Ilyas dan Kiai Busyro dari Cirebon. Demikian Sejarah Pendidikan Gus Maksum Jauhari, Sosok yang Cerdas dan Sakti, sebagaimana dikutip dari Skripsi Moh Bagas Priyanto (2020). (*)