KALBAR–Pagar Nusa di Sekadau, Kalimantan Barat semakin berkembang pesat. Bertempat di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Sekadau Hilir, Sekadau Kalimantan Barat, Pengurus Ranting Pagar Nusa Sekadau Hilir menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) ketiga pada Maret 2023 lalu.
“Alhamdulillah di pesantren ini aktif perguruan seni bela diri Pagar Nusa yang pada hari ini telah kita laksanakan Ujian Kenaikan Tingkat ketiga selama satu hari penuh sejak pagi sampai sore,” kata salah seorang senior Pagar Nusa Sekadau, Ferry Gunawan. Menurutnya semangat para siswa luar biasa. Dia pun berharap bekal kependekaran yang diberikan kepada santri akan bermanfaat bagi mereka kelak saat mengabdi di masyarakat.
Kegiatan UKT dipimpin langsung oleh Ustadz Rois, putra sulung Kiai Sunari, pengasuh Pesantren Nurul Hikmah. Turut mendampingi adaah Wakil Ketua Pagar Nusa Kabupaten Sekadau. Hadir pula pendekar Pagar Nusa senior dari Sanggau. Dalam sesi penutupan para siswa Pagar Nusa ini dibaiat langsung oleh Kiai Sunari. “Bapak bangga dengan kalian. Bapak doakan mudah-mudahan latihan dan usaha keras kalian hari ini akan berbuah manfaat tak terbatas di masa datang,” ujar Kiai Sunari.
Pihaknya pun mengajak agar para pendekar dapat menjaga nama baik pesantren dan nama baik perguruan Pagar Nusa. “Jaga adab dan tawasul kepada para guru dan para kiai maka insyaallah ilmu yang manfaat dan kesuksesan dunia akhirat akan selalu menyertai kalian semuanya. Aamiin,” kata Kiai Sunari menutup kegiatan.
Sekilas tentang Pesantren Nurul Hikmah Pondok Pesantren Nurul Hikmah beralamat di Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir adalah Pesantren Tahfidzul Qur’an pertama di Kabupaten Sekadau. Pesantren yang diasuh Kiai Sunari, seorang kiai sepuh yang dikenal alim ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan Islam terutama penguasaan kitab kuning sebagai ciri khas pesantren.
Kiai Sunari juga merupakan Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sekadau. Kiai Sunari memulai kiprahnya dengan membuka lembaga Tahsinul Qur’an dan kini telah berkembang menjadi pesantren yang disegani di Kabupaten Sekadau.
“Siapa yang tidak kenal Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo, seorang waliyullah salah seorang pendiri NU. Nah, salah seorang murid langsungnya ada di Sekadau dan beliau pula yang pertama kali mendirikan pesantren khusus para penghafal Al-Qur’an,” cerita Muhyi Sidik, Ketua GP Ansor Sekadau. Berpegang pada prinsip kemandirian Menurut Muhyi, pesantren ini sangat istimewa karena selalu berpegang pada prinsip kemandirian. “Nggak mau minta-minta dana ke pemerintah,” ungkap Muhyi.
Kiai Sunari tambah dia, memang kiai teladan kharismatik yang sangat dihormati. Di sela-sela kesibukan dan fokus santri menghafal Al-Qur’an, para santri di pesantren ini juga tidak luput diberikan bekal ilmu pengetahuan formal di sekolah dan dibekali ilmu kanuragan seperti pencak silat Pagar Nusa. “Olah kanuragan ini sebagai bagian dari olah fisik, olahraga untuk bekal kelak saat para santri sudah terjun ke masyarakat,” kata Muhyi.
(Tohidin/NUOnline)