JAKARTA–
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama M. Nabil Haroen menegaskan akan mengawal penuh proses hukum terhadap oknum yang merusak papan nama Pagar Nusa Lamongan.
“Kami terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian, mengawal penuh tindakan hukum. Biar semua terang benderang, yang salah ya ditindak hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkap Nabil, kepada media ini, Rabu (24/05/2023).
Sebagaimana diketahui, sekelompok orang di Lamongan melakukan perusakan terhadap papan nama Pagar Nusa di kantor PCNU Lamongan. Tindakan perusakan ini terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari, Selasa 2 Mei 2023 lalu.
Kejadian perusakan ini ketika ada konvoi menggunakan sepeda motor dan sesampainya di Jalan Kyai Amin, tepatnya di kantor PCNU Lamongan, kemudian sekelompok yang membawa senjata tajam berhenti dan kemudian merusak papan nama Pagar Nusa yang ada di kawasan kantor PCNU Lamongan, Jawa Timur.
Sampai hari ini, pihak kepolisian menetapkan tiga tersangka dari lima orang yang dipanggil. Ketiga tersangka adalah MSA (23), RA (20) dan AH (24), yang disampaikan Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro, sebagaimana yang terpublikasi di beberapa media.
Nabil Haroen menyampaikan bahwa pihaknya mempersilakan pihak kepolisian untuk memproses sesuai aturan hukum. “Tidak ada sentimen apapun. Kita menyerahkan pada pihak kepolisian, sebagai penegak hukum, sesuai dengan aturan yang berlaku. Biarkan ini menjadi ranah hukum,” terang Nabil, yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI).
Nabil Haroen mengajak semua pendekar dan warga Nahdliyyin untuk tidak terpancing emosi. “Jangan sampai kita terpanciNabil Haroen mengajak semua pendekar dan warga Nahdliyyin untuk tidak terpancing emosi. “Jangan sampai kita terpancing emosi. Saya minta kader Pagar Nusa dan warga Nahdliyyin tetap menahan kontrol. Kita serahkan pada proses hukum. Jangan sampai ini jadi keruh, apalagi jelang pemilu 2024,” ungkap Nabil.
Lebih lanjut, Nabil Haroen–anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini–menyampaikan bahwa kader-kader Pagar Nusa harus jadi pagarnya NU, ulama dan bangsa. “Pagar Nusa itu pagarnya NU dan bangsa, kita khidmah pada kiai dan Indonesia. Kita tetap fokus pada tugas untuk khidmah, namun jangan pernah menantang kami. Pagar Nusa tidak pernah mencari musuh atau ngajak berkelahi, tapi jika diganggu, kami tidak akan mundur. Kami akan jaga martabat NU dan kiai-kiai, sebagai khidmah,” tegasnya. (*)