PAGARNUSA.OR.ID – Menjadi perempuan bukan halangan untuk mengikuti pencak silat. Srikandi Pagar Nusa Cianjur menyampaikan pendapat yang menarik terkait hal demikian.
Ghaitsa Zahra Shofa adalah sosok srikandi Pagar Nusa asal Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.
Perempuan kelahiran 2003 ini mengaku mendapat banyak sekali manfaat setelah mengikuti pencak silat Pagar Nusa. Terlebih mengenai posisi perempuan.
Ia mengatakan bahwa perempuan tidak hanya sebagai pelengkap. Akan tetapi juga memiliki peran tersendiri dalam kehidupan.
Dalam budaya patriarki perempuan kerap menempati posisi yang rendah dan hanya masyarakat anggap kuat ketika berada dalam urusan dapur saja.
Zahra menegaskan bahwa perempuan sekarang memiliki kesempatan yang sama dalam urusan karier, tidak hanya laki-laki.
“Seperti halnya pria, wanita memiliki perannya sendiri dalam segala aspek kehidupan. Wanita tak hanya digambarkan kuat dalam urusan ‘dapur’ atau rumah tangga. Wanita masa kini juga kuat dalam urusan karier, setara kaum pria,” tegasnya.
Perempuan tangguh, lanjutnya, adalah ia yang mampu menghadapi tantangan apapun di depannya. Selain itu ia juga tidak akan mudah jera dan merengek.
Perempuan yang tangguh selalu menyelesaikan masalah dengan kesabaran serta hati yang sabar.
“Lebih dari itu, wanita kuat bisa dimaknai sebagai wanita yang mencintai dirinya sendiri dan orang lain serta percaya diri dengan kemampuannya,” ungkapnya mengutip dari Detik Indonesia, Kamis (14/3/2024).
Lingkungan yang Positif
Perempuan usia 21 tahun menuturkan, Pagar Nusa menjadi media pengembangan diri yang positif.
Selama menjadi kader Pagar Nusa, ia pernah menjuarai kejuaraan pencak silat daerah kategori silat tarung.
“Sejauh ini saya sudah mengikuti pelatihan Masa Penerimaan Anggota Pagar Nusa (Mapag) dan alhamdulillah pernah menjadi juara 1 kejuaraan Daerah Pagar Nusa Cianjur kategori Silat Tarung,” ujarnya.
Tidak hanya belajar bela diri, lanjut Zahra, di Pagar Nusa ia juga belajar tentang bersosialisasi, kepemimpinan, dan mengawal Ibu nyai.
Namun yang lebih penting, menurutnya, di sana Zahra juga dapat belajar tentang ajaran ahlussunnah wal-jama’ah an-nahdliyyah.
Baca Juga:
Maria Fransiska Cicilia: Srikandi Pagar Nusa Nonmuslim yang Sabet Juara 1 Tiga Tahun Berturut-turut
Perempuan yang bermimpi menjadi pengusaha ini mengaku dapat mengenal tentang Nahdlatul Ulama setelah mengikuti Pagar Nusa.
Menjadi perempuan tangguh bukan lagi mustahil. Seperti yang Srikandi Pagar Nusa asal Cianjur ini katakan, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk memenuhi hak dan kewajibannya. (*)