Kisah Gus Maksum Menjaga Gus Dur dari Serangan Ninja. KH. Abdullah Maksum Jauhari (Gus Maksum) dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang terkenal sangat dekat. Gus Dur menjadi Ketua Umum PBNU saat meresmikan Pagar Nusa yang saat itu ketua umum pertamanya dijabat oleh Gus Maksum. Gus Maksum sendiri menjadi salah satu tokoh yang terkenal akan kesaktiannya.
Kesaktian Gus Maksum sudah muncul saat dirinya masih kecil. Banyak diantara keluarga, santri dan para muhibbin yang menyaksikan kesaktian Gus Maksum. Beliau juga merupakan Guru Besar Pencak Silat Pagar Nusa. Selain memiliki berbagai karomah dan kesaktian Gus Maksum juga sangat ahli dalam ilmu Bela Diri.
Kali ini salah satu kisah kesaktian Gus Maksum terlihat saat menjaga Gus Dur dari serangan Ninja dan Santet.
Sebagaimana dikutip Pagarnusa.or.id dari YouTube KKW. Dikisahkan pada sekitar tahun 1998, Indonesia digegerkan oleh isu adanya para ninja yang membunuh para Kiai NU. Saat itu, tidak sedikit yang telah menjadi korban.
Isu tentang munculnya komplotan Ninja tersebut sampai kepada telinga para pendekar NU, khususnya Gus Maksum yang waktu itu sangat dekat dengan Gus Dur. Gus Maksum yang mengetahui hal tersebut mengeluarkan kesaktiannya dengan mengutus khodamnya yang saat itu berwujud dengan macan tutul.
Macan tutul itu konon selalu berada di pangkuannya untuk melihat siapakah Ninja dan siapakah yang mengutus mereka. Alhasil, macan tutul tersebut melaporkan kepada Gus Maksum bahwasanya yang menjadi para Ninja adalah pasukan khusus yang dibentuk oleh pemerintahan Orde Baru.
Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai ketua umum PBNU menjadi salah satu sasaran akan misi pembunuhan tersebut. Oleh karena sebab itu, Gus Maksum secara pribadi mengajukan diri sebagai penjaga cucu pendiri NU tersebut di kediamannya.
“Gus, saya boleh tidak tiap malam menginap di rumah Gus Dur atau mengikuti Gus Dur? Karena saya ada firasat tidak enak. Lagian kalau nggak jagong sama sampeyan nggak seru,” ucap Gus Maksum dibumbui guyonan.
Gus Dur sangat memahami sahabatnya tersebut, namun Gus Dur terlihat sangat santai tidak ada rasa takut-takutnya sedikitpun.
“Nggih mpun, tiap malam tak ceritain sundel bolong kalau gitu,” jawab Gus Dur enteng.
Kebersamaan antara Gus Dur dan Gus Maksum seperti tidak ada jaraknya, di mana ada Gus Dur, di situ ada Gus Maksum. Sampai puncak pada tahun 1998, Gus Dur terpilih menjadi Presiden melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu. Pada tahun itu juga dilaksanakanlah Muktamar NU di Lirboyo.
Saat itu tidak hanya isu Ninja yang memburu para Kiai, tetapi juga isu dukun santet yang hampir tiap malam memakan korban. Gus Maksum yang saat itu menjadi panglima pagarnya NU dan bangsa merasa harus bersikap dan harus segera diselesaikan.
Pada suatu malam, Gus Maksum didatangi oleh api terbang yang menuju ke arahnya. Gus Maksum membiarkan api terbang itu mendekatinya. Lantas setelah mungkin dalam jarak satu langkah, Gus Maksum berkata:
“Ngajak bercanda nih?,” kata Gus Maksum.
Api terbang tersebut kemudian naik ke atas dan kemudian meledak. Diketahui, saat itu Gus Maksum hendak disantet. Kemudian pada momentum Muktamar Lirboyo, Gus Maksum dengan pasukan Pagar Nusa berjaga dan memproklamasikan secara tegas dan lantang.
“Barang siapa yang mau mengganggu Muktamar ini, hadapi saya!,” tegas Gus Maksum. ALS (*)