Pagar Nusa Official Website
  • Sejarah
  • Visi & Misi
  • Program
Kamis, 15 Mei 2025
  • Login
  • Register
Advertisement
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
Pagar Nusa Official Website
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Home Nusantara

Khidmah dalam Tradisi Kepesantrenan: Mencari Kebermanfaatan Mengulik Keberkahan

admin oleh admin
30 Desember 2023
di Nusantara
A A
Melestarikan Pagar Nusa adalah bagian dari khidmah kepada Nahdlatul Ulama

Melestarikan Pagar Nusa adalah bagian dari khidmah kepada Nahdlatul Ulama

Bagikan di WhatsappBagikan di Twitter

PAGARNUSA.OR.ID – Dalam tradisi kepesantrenan, khususnya Nahdlatul Ulama, khidmah tentu bukan menjadi istilah yang asing. Para santri masih menjunjung tinggi tradisi khidmah. Karena tradisi ini mereka percayai sebagai salah satu jalan untuk membuka pintu keberkahan.

Definisi Khidmah

Mengutip KBBI, khidmah berarti suatu bentuk kegiatan, pengabdian, dan pelayanan. Hal tersebut senada dengan makna khidmah yang berasal dari bahasa Arab, yakni mengabdi atau melayani.

Dalam konteks kepesantrenan, khidmah menjadi suatu bentuk sikap keridlaan santri untuk mengabdikan diri kepada kiai. Biasanya tradisi ini mereka lakukan dalam rangka menyempurnakan proses mencari ilmu (tafaqquh fid din) supaya mendapat keberkahan pada masa setelahnya.

Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliky pernah berkata: “Tsabatul ilmi bil mudzakaroh, wabarokatuhu bilkhidmah, wanaf’uhu biridho as-syaikh.” (Melekatnya ilmu dengan cara mengulang-ulang pelajaran yang sudah didapat, barokahnya dengan khidmah, sedang kebermanfaatannya berada di ridla seorang guru).

Khidmah hendaknya dilaksanakan atas dasar keikhlasan dan ketulusan karena Allah. Sehingga orang yang berkhidmah senantiasa melakukan tugas dengan senang hati. Bukan karena permintaan atau kewajiban.

Memaknai Khidmah

Secara sederhana, tradisi ini merupakan bentuk ketundukan kepada guru. Seorang guru, yang Ali bin Abi Thalib menyebutnya, siapa saja yang mengajar dirinya meski hanya satu huruf adalah sosok tuan yang harus kita hormati.

Namun pengertian ini hendaknya jangan dipahami dengan tergesa-gesa. Ini adalah ucapan  yang mengindikasikan puncak kerendahan hati seorang murid kepada gurunya.Apa yang Ali bin Abi Thalib sampaikan merupakan suatu bentuk penghormatan tertinggi. Dan ia telah memahami dengan sebenarnya akan kedudukan murid terhadap seorang guru.

Habib Husein Jafar dalam podcastnya bersama Yusril Fahreza sempat membincang soal khidmah. Menurutnya, berkhidmah itu bukan kepada sosok, melainkan kepada nilai.

Jika berkhidmah itu karena sosok, lanjut Habib Ja’far, maka akan memunculkan pengkultusan. Di mana pengkultusan ini akan mematikan nalar sehat. Namun ketika seseorang berkhidmah karena nilai, maka khidmah yang dilakukan pun tidak mudah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Khidmah sebagai Tradisi NU

Istilah khidmah memang lekat dengan organisasi muslim terbesar satu ini. Memang NU dan kepesantrenan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat kita pisahkan, termasuk tradisi khidmah ini.

Melansir dari nuonline, secara sederhana berkhidmah dalam NU berarti mengikuti. Apa yang diikuti? Yaitu nilai-nilai dan amalan yang mengakar kuat dalam organisasi ini. Seperti sikap tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), dan I’tidal (lurus).

Khidmah sendiri pada dasarnya dapat berwujud dalam berbagai macam. Baik dalam bidang keagamaan, sosial, seni, maupun bidang lainnya. Oleh karena itu berkhidmah dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik secara kultural maupun struktural melalui banom-banomnya.

Pagar Nusa merupakan bagian dari banom (Badan Otonom) NU yang hampir berusia 38 tahun lamanya. Berkhidmah kepada Pagar Nusa berarti setia dan patuh terhadap nilai-nilai yang para senior ajarkan selama latihan. Selain mewarisi tradisi bela diri dan pencak silat, para kader Pagar Nusa hendaknya juga mampu mengimplementasikaan nilai-nilai ke-Nu-an yang telah penulis sebutkan tadi.

Menjadi kader Pagar Nusa bukan ajang untuk gaya-gayaan, pamer kekuatan, saling tindas, maupun saling menjatuhkan satu sama lain. Justru dengan menjadi kader Pagar Nusa berarti memikul tanggung jawab yang besar. Hal ini karena menjadi kader Pagar Nusa berarti membawa nama besar Nahdlatul Ulama. Dengan misi membawa perdamaian global.

Melestarikan pencak silat Pagar Nusa dan menebarkan nilai-nilai yang ada di dalamnya adalah sarana berkhidmah kepada NU. Semoga dengan ini dapat menjadikan kita mendapat pengakuan dari pendiri Nahdlatul Ulama sebagai santrinya. Sebagaimana yang Beliau sampaikan:

“Siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan husnul khotimah beserta keluarganya” (Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari) (*)

 

Tags: khidmahNahdlatul UlamaPagar Nusapesantrentradisi
admin

admin

Terkait Posts

Gus Maksum: Ada Dua Orang Sakti yang Doanya Seperti Doa Nabi, Jangan Membuat Mereka Murka!

Gus Maksum: Ada Dua Orang Sakti yang Doanya Seperti Doa Nabi, Jangan Membuat Mereka Murka!

24 April 2024
Doa Ini Tak Pernah Ditinggalkan oleh Rasulullah, Cocok Jadi Amalan Pendekar Pagar Nusa

Doa Ini Tak Pernah Ditinggalkan oleh Rasulullah, Cocok Jadi Amalan Pendekar Pagar Nusa

22 April 2024
Makam Dempul Lirboyo

Makam Dempul Lirboyo, Gus Maksum: Dulu Jadi Kerajaan Jin

24 Maret 2024
Puisi Gus Mus: Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri, Cocok Untuk Renungan Pendekar Pagar Nusa

Puisi Gus Mus: Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri, Cocok Untuk Renungan Pendekar Pagar Nusa

20 Maret 2024
Master Zaeni

Master Zaeni dan Terapi Zamatera 

16 Maret 2024
Ketua PC Pagar Nusa Kebumen

Ketua PC Pagar Nusa Kebumen Bina Anak Jalanan dan Mantan Preman

16 Maret 2024
Next Post
Gus Nabil Haroen: Tahun 2024 Strategis untuk Pemimpin Terbaik Bangsa

Gus Nabil Haroen: Tahun 2024 Strategis untuk Pemimpin Terbaik Bangsa

Tempat latihan Pagar Nusa terbaik

Napak Tilas Pagar Nusa, Menyongsong 38 Tahun Mengudara

Sering Dibaca

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

19 Oktober 2023
Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

30 Mei 2023
Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

2 Juni 2023
12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

4 Juni 2023
Lambang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa

Arti Lambang dan Makna Warna Pagar Nusa Nahdlatul Ulama

31 Juli 2023

Terbaru

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

10 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

4 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

4 November 2024
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
  • FAQ

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..

Selamat datang kembali!

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Sandi? Daftar

Buat Akun Baru

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Wajib diisi Masuk

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Masuk
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Video
  • Radikalisme

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..