Kelembutan Hati Gus Maksum, Preman Paling Ditakuti di Jawa Timur Takluk
PAGARNUSA.OR.ID – Pesantren Lirboyo Kediri dikenal sebagai tempat lahirnya ulama-ulama besar di Nusantara. Ulama-ulama yang lahir dari Lirboyo teguh menjaga dakwah Islam yang memberi rahmat bagi semua umat manusia. Salah satu ulama Lirboyo yang sangat disegani adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari atau Gus Maksum.
Gus Maksum Lirboyo walaupun dikenal sakti mandraguna, tapi juga penuh kasih sayang kepada siapa saja. KH Abdul Karim atau Mbah Manab adalah pendiri Pesantren Lirboyo Kediri. Semangat ngaji ala Mbah Manab selalu jadi rujukan santri, khususnya Gus Maksum.
Kesaktian Gus Maksum bukanlah untuk dikenal sebagai jawara. Justru, kesaktiannya digunakan untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya. Gus Maksum bukan sosok kiai yang mengumbar kesaktian kepada publik, bahkan kepada preman sekalipun yang datang.
Dikisahkan, suatu hari ada preman yang sangat ditakuti di Jawa Timur datang kepada Gus Maksum Lirboyo. Kedatangan preman ini terkait satu kasus yang melibatkan Gus Maksum di dalamnya.
Kisahnya berawal pada saat Gus Maksum mencari lahan kampung, di daerah pegunungan yang akan dibuat pondok. Setelah dapat lahannya lewat perantara, dan belum sempat bernegosiasi masalah harga tiba, Gus Maksum nggak jadi atau mengurungkan untuk membeli lahan tersebut tanpa ada kabar yang jelas.
Sontak si perantara agak emosi lalu menceritakan hal tersebut kepada temanya, dan kebetulan temanya itu seorang preman yang sangat ditakuti di Jawa Timur. Sembari membawa pistol, preman tersebut pun akhirnya berangkat mendatangi rumah Gus Maksum, dengan mengajak satu preman lagi.
Waktu di jalan preman yang membawa pistol tersebut berkata kepada temanya:
“Mengko lak wonge ruwet langsung bedil ndas e” (nanti kalau orangnya itu ribet, langsung tembak kepalanya saja)
Sesampainya di rumah Gus Maksum, tanpa basa-basi preman tersebut langsung marah, sampai dipersilahkan masuk oleh Gus Maksum pun tidak mau. Setelah dibujuk oleh Gus Maksum, preman tersebut pun akhirnya mau masuk rumah.
Setelah dipersilahkan masuk ke ruang tamu, Gus Maksum masuk ke dalam untuk mengambilkan minum.
Pada saat preman tersebut menunggu Gus Maksum keluar, preman tersebut melihat pertunjukan yang membuat nyali preman saling menciut.
Mereka melihat murid Gus Maksum sedang latihan kanuragan (kekebalan), dilihatnya tidak mempan bacok. Selang beberapa saat, Gus Maksum pun keluar dari dalam.
Anehnya, ucapan preman yang tadinya garang tiba-tiba kalem, dan akhirnya Gus Maksum pun menceritakan masalah tentang kenapa lahan yang sudah dapat kok nggak jadi dan nggak ada kabarnya.
Ternyata lahan itu bukan untuk Gus Maksum sendiri, tapi beliau mencarikan lahan untuk temanya, dan teman Gus Maksum nggak jadi membeli juga.
Gus Maksum kemudian meminta maaf kepada preman tersebut, karena beliau belum sempat menemui perantaranya. Setelah mendapat penjelasan yang panjang dari Gus Maksum, preman tersebut pun dapat menerima penjelasan tersebut.
Preman tadi akhirnya berpamitan pulang, malahan pada saat preman tadi berpamitan, Gus Maksum memberi amplop, sontak preman tadi menolak. Tapi Gus Maksum berkata:
“Tulung niki di tampi damel gantos sangu njenengan mriki wau” (Tolong ini diterima untuk mengganti uang yang digunakan kesini)
Akhirnya preman itu pulang, di tengah jalan preman tadi bercakap dengan anak buahnya.
“Lha umpomo wong iku mau tak bedil ndase, kiro-koro gak mbalik nang aku a plurune?” (semisal orang tadi tak tembak kepalanya, pelurunya kira-kira ngak bakal kembali ke saya?)
“Koe maeng lak wes tak kandani si, ojok grusah grusuh disek engkok!” (kamu tadi kan sudah saya bilangin, jangan terburu-buru emosi nati!!!), kata anak buahnya.
Kisah penuh hikmah dan jadi bukti bahwa sosok Gus Maksum bukanlah kiai yang menakutkan. Kesaktian yang masyhur dan melekat dalam dirinya justru dihadirkan sebagai perwujudan kasih sayang ajaran Islam kepada siapapun, termasuk para preman.
Demikian Kelembutan Hati Gus Maksum, Preman Paling Ditakuti di Jawa Timur Takluk, kisah ini dilansir dari Channel You Tube Penerus Para Nabi. (*)