Oleh: M. Sugeng, M.Pd.I, M.H
Almarhum H. Sunoto merupakan orang yang betul betul Ikhlas berjuang merintis dan memajukan Pagar Nusa.
Beliau termasuk lem perekat Pendiri Pagar Nusa dan lem perekat Dewan Khos dengan Dewan Guru/Dewan Guru Besar Khos.
Bisa dibilang bahwa Beliau ibarat KH As’ad Syamsul Arifin bagi NU demikian pula H Sunoto bagi Pagar Nusa.
KH Prof. H Suharbillah, hampir dalam setiap kegiatan selalu didampingi beliau bahkan biasanya jauh hari sebelumnya beliau (H Sunoto) harus bergerak lebih dulu sebalum bertemu dan mendampingi Abah Suharbillah.
Setiap ada kegiatan, program, atau memenuhi permintaan masyarakat baik kegiatan maupun keluhan, sudah menjadi adat kebiasaan bahwa Prof. H. Suharbillah ataupun Pagar Nusa selalu rutin memohon restu, doa, dan ridha Para Kiai Sepuh baik yang masuk jajaran Dewan Guru Khos, Dewan Guru Besar Khos maupun kiai-kiai Khos lainnya.
Di sinilah peran sangat sentral Bpk H Sunoto yang memang sangat luwes dan “nyambumg” dengan kiai-kiai demikian.
Di samping kiai-kiai lain, yang paling sering disambungkan ke Pagar Nusa atas permintaan Abah Suhar antara lain Abah Upik, Abah Anis Dan Kiai lain terutama di sekitaran Malang yang memang sangat banyak Kiai “Dukdeng”.
Ada sejarah yang mungkin tidak banyak diulas, bahwa salah satu tokoh ini adalah seorang yang dulunya diangkat anak oleh orang China yang memiliki Pabrik Rokok atau Garam.
Yang jelas dari situlah aliran beladiri beliau (adalah) Kungfu dan alhamduliLlah selain diwariskan ke Putrinya (Mbak Kiki) juga diwariskan ke Pagar Nusa, meski penulis tidak sempat mendokumentasikan secara ilustrasi tetapi ada videonya.
Saya tidak tahu persis hubungannya, tetapi Abah Suhar dan Bapak H Ismail pernah bercerita tentang asal usul nama Pagar Nusa ini betkaitan dengan “Pabrik Garam Nusa” yang sudah ditutup yang boleh jadi Pabriknya H Sumoto ini (Malang) atau Pabrik di Sidoarjo, yang jelah ada hubungannya dengan tokoh pendiri Pagar Nusa.
Keikhlasan H Sunoto sungguh jauh di luar yang lain. Ketika pertama berdiri dan kantor baru diberi PWNU dalam kondisi kosong, semua furniture Jati mulai lemari buffet dan Meubeler lain beliau sumbang langsung dari Malang.
Bahkan, gudang beliau di Malang langsung disulap jadi Padepokan Pagar Nusa.
Perjuangan selama reformasi tak bisa kami sebutkan saking banyak dan luar biasanya. Beliau juga yang merintis, dan mengembangkan Malang menjadi ladang subur Pagar Nusa.
Hal yang sungguh ngangeni adalah Beliau itu orang sangat kaya dan modern yang tampil sangat sederhana, murah senyum dan selera humornya luar biasa.
Salah satu PIN Pasukan Inti dan Pagar Nusa hasil ide dan karya Beliau adalah PIN Krawangan dan Tulisan Latin Pagar Nusa keemasan. Semoga siapapun yang menjadi penerus nanti tidak gegabah mengubah keaslian karya beliau yang tidak banyak babibu dan rapat tetapi langsung karya nyata dengan keikhlasan dan kebersihan hati yang luar biasa.
Selamat Jalan Guruku, banyak kenangan dan cerita yang tak terungkapkan oleh jati saya ini, tetapi terpatri dalam sanubari kami. Semoga Allah membalas dengan Pahala yang luar biasa (Penulis: M. Sugeng, M.Pd.I, M.H) *