Gus Nabil: Tindakan Melawan Polusi Udara, Kerjasama Lintas Sektor untuk Jakarta yang Lebih Sehat
PAGARNUSA.OR.ID – Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa. H. Muchamad Nabil Haroen memberikan tanggapan tegas terkait dengan polusi udara yang saat ini melanda Jakarta. Pria yang akrab disapa Gus Nabil itu memberikan catatan penting.
“Polusi udara di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan cenderung berbahaya bagi kesehatan. Ini berdampak bagi lebih dari 10 juta warga yang tiap hari bermukim dan atau yang bekerja di Jakarta. Tentu saja, ini merupakan ancaman kesehatan bersama, yang harus dipikirkan secara serius,” ungkap Nabil Haroen dalam catatan tertulisnya.
Dalam mengatasi polusi udara yang sudah pada tahap mengkawatirkan itu perlu melibatkan berbagai sektor terkait, agar mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang cetap dan tepat.
“Pemerintah, baik Pemprov DKI Jakarta maupun Pemerintah RI di lintas sektor kementerian, harus bekerja cepat dan efisien untuk menangani ancaman ini. Aturan drastis dalam penggunaan transportasi pribadi di kawasan DKI Jakarta harus ditingkatkan. Juga, agar meningkatkan kualitas dan kapasitas transportasi umum yang nyaman, aman dan efisien bagi masyarakat pekerja di DKI Jakarta dan sekitarnya,” lanjut Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) itu.
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo itu melanjutkan, untuk transportasi pribadi, perlu disiapkan peraturan untuk mengurangi kebutuhan atas kendaraan pribadi, dengan misalnya peningkatan pajak kendaraan bagi keluarga menengah ke atas, serta pembatasan jumlah kendaraan yang dimiliki. Peraturan tahun kendaraan yang bisa masuk ke kawasan-kawasan tertentu di DKI Jakarta juga perlu disiapkan kebijakannya.
Selain peraturan penggunaan kendaraan pribadi kebijakan terhadap perusahaan otomotif juga pelu dikaji dan ditinjau kembali.
“CSR Lingkungan dan Kebijakan Pajak bagi Perusahaan Otomotif. Pemerintah Indonesia juga perlu mengkaji perubahan pajak bagi perusahaan-perusahaan otomotif yang pasarnya besar di Indonesia, terutama di sekitar area Jakarta. Ini akan mendorong perusahaan-perusahaan otomotif tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar semata, tapi juga ada tanggungjawab sosial dan lingkungan,” tegasnya.
Gus Nabil menekankan bahwa kebijakan Work from Home tidak cukup, harus ada kebijakan yang mendorong perubahan fundamental. Saya mengapresiasi langkah cepat untuk mengamankan karyawan-karyawan atau pekerja dari ancaman polusi. Tapi, harus ada langkah taktis, untuk mengurangi polusi.
“Singkatnya, harus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan juga mengurangi polusi dari industri di kawasan sekitar Jakarta, dan meningkatkan penanaman pohon-pohon di kawasan-kawasan untuk menyegarkan lingkungan,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan. (*)