Pagar Nusa Official Website
  • Sejarah
  • Visi & Misi
  • Program
Minggu, 11 Mei 2025
  • Login
  • Register
Advertisement
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
Pagar Nusa Official Website
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Home Nusantara

Falsafah Sedulur Papat Kalima Pancer dalam Kebudayaan Jawa

admin oleh admin
7 Februari 2024
di Nusantara
A A
Ilustrasi Sedulur Papar Kalimo Pancer (pexels/Anete Lusiana)

Ilustrasi Sedulur Papar Kalimo Pancer (pexels/Anete Lusiana)

Bagikan di WhatsappBagikan di Twitter

PAGARNUSA.OR.ID – Dalam tradisi budaya Jawa, terdapat kearifan kuno yang menggambarkan perjalanan spiritual manusia dari awal hingga akhir kehidupan. Salah satu ajaran yang penuh makna adalah Falsafah Sedulur Papat Kalima Pancer.

Ajaran ini menguraikan esensi spiritual dari proses kelahiran manusia serta penyertaan tak terlihat yang mengiringi perjalanan kehidupan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang kebijaksanaan luhur ini dan bagaimana relevansinya dalam kehidupan masa kini.

Falsafah Sedulur Papat Kalima Pancer

Falsafah Sedulur Papat Kalima Pancer berasal dari budaya Jawa kuno dan menceritakan tentang kelahiran seseorang yang diiringi oleh empat elemen esensial. Keempat elemen ini dianggap sebagai saudara-saudara tak terlihat yang menyertainya dari awal hingga akhir kehidupan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai masing-masing elemen ini:

1. Watman (Rasa Cemas Ibu)

Watman merujuk pada rasa cemas atau kekhawatiran seorang ibu saat hendak melahirkan anaknya. Dalam proses kelahiran, ibu harus melewati tantangan besar antara hidup dan mati.

Sebagai saudara tertua, watman mencerminkan keutamaan dalam menghormati dan menghargai orang tua, terutama ibu. Kasih sayang, perhatian, dan doa ibu menjadi kekuatan spiritual yang mengiringi perjalanan hidup sang anak.

2. Wahman (Air Ketuban)

Wahman adalah kawah atau air ketuban yang melindungi janin dalam kandungan dari goncangan. Meskipun saat kelahiran air ketuban pecah dan menyatu dengan alam, secara metafisik, ia tetap hadir sebagai saudara penjaga dan pelindung yang tak terlihat.

3. Rahman (Darah Persalinan)

Rahman merupakan darah persalinan yang melambangkan kehidupan, nyawa, dan semangat. Meskipun darah ini pada akhirnya musnah dan menyatu dengan alam sebagaimana wahman, secara metafisik, ia tetap hadir sebagai saudara yang memberi semangat dalam perjalanan hidup seseorang.

4. Ariman (Ari-Ari atau Plasenta)

Ariman adalah ari-ari atau plasenta yang berfungsi sebagai saluran makanan bagi janin dalam kandungan. Elemen ini dianggap sebagai saudara tak terlihat yang membantu seseorang dalam mencari nafkah dan merawat kehidupannya.

Kalimo Pancer sebagai Pengendali Kesadaran

Sementara itu, elemen kalima sebagai pancer (pusat) adalah jabang bayi itu sendiri. Dalam budaya Jawa, saat bayi tersebut tumbuh dan berkembang, ia tidak sendirian.

Keempat saudaranya, mulai wahman, watman, rahman, dan ariman menjadi saudara yang menemani sepanjang perjalanan hidup seseorang secara metafisik.

Pancer juga dapat bermakna ruh yang berada pada diri manusia. Sehingga melalui ruh ini, manusia dapat mengendalikan kesadaran untuk selalu “eling lan waspodo” pada sang Pencipta. Dalam hal ini sedulur papat merupakan saudara yang berpotensi aktif, dan pancer yang mengendalikan kesadarannya.

Dalam perspektif spiritualitas dan moralitas, seseorang yang mampu menyadari adanya sedulur papat kelimo pancer akan memiliki etika yang tinggi. Di mana etika ini mencakup seluruh bidang kehidupan baik dalam keluarga, bersosial, pendidikan, kerohanian, maupun hal-hal lainnya.

Melansir dari laman pasca.umpo.id, falsafah sedulur papat kelimo pancer melambangkan makna yang lebih hakiki. Hal tersebut sebagaimana falsafah Jawa yang sarat dengan simbol-simbol, sehingga banyak menimbulkan penafsiran tanpa mengurangi substansinya.

Sedulur papat juga melambangkan unsur dasar pada diri manusia, yaitu cipta, rasa, karsa, dan karya. Cipta adalah pikiran sebagai sumber dari segala ide, imajinasi, dan logika menjadi hal penting bagi manusia dalam mengambil Keputusan.

Baca Juga: Di Atas Lawan Di bawah Kawan: Sebuah Konsep Persaudaraan para Pendekar

Sementara itu, rasa merupakan bentuk emosi yang muncul sebagai reaksi dari pengalaman hidup manusia. Karsa adalah niat atay kehendak untuk melaksanakan suatu tindakan. Karsa dapat berasal dari luar ataupun dalam diri manusia.

Sedangkan karya merupakan perwujudan dari tindakan psikomotorik manusia yang menghasilkan bentuk konkret dan dapat dirasakan oleh lingkungan sekitar.

Empat unsur ini merupakan kunci esensial yang ada dalam diri manusia. Di mana akan menghasilkan suatu hal yang luar biasa jika ada kesadaran untuk mengendalikannya. Oleh karena itu, ketika manusia dapat membuka katup kesadaran terhadap keempat unsur ini maka dapat mengantarkan manusia menjadi insan seutuhnya.

Falsafah Sedulur Papat Kalima Pancer mengandung kearifan kuno yang memiliki relevansi yang mendalam dalam kehidupan manusia. Dengan memahami makna spiritual di balik setiap elemen, kita dapat menghargai dan mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berharga dan menginspirasi sahabat Pagar Nusa untuk menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana dan penuh makna. (*)

admin

admin

Terkait Posts

Gus Maksum: Ada Dua Orang Sakti yang Doanya Seperti Doa Nabi, Jangan Membuat Mereka Murka!

Gus Maksum: Ada Dua Orang Sakti yang Doanya Seperti Doa Nabi, Jangan Membuat Mereka Murka!

24 April 2024
Doa Ini Tak Pernah Ditinggalkan oleh Rasulullah, Cocok Jadi Amalan Pendekar Pagar Nusa

Doa Ini Tak Pernah Ditinggalkan oleh Rasulullah, Cocok Jadi Amalan Pendekar Pagar Nusa

22 April 2024
Makam Dempul Lirboyo

Makam Dempul Lirboyo, Gus Maksum: Dulu Jadi Kerajaan Jin

24 Maret 2024
Puisi Gus Mus: Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri, Cocok Untuk Renungan Pendekar Pagar Nusa

Puisi Gus Mus: Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri, Cocok Untuk Renungan Pendekar Pagar Nusa

20 Maret 2024
Master Zaeni

Master Zaeni dan Terapi Zamatera 

16 Maret 2024
Ketua PC Pagar Nusa Kebumen

Ketua PC Pagar Nusa Kebumen Bina Anak Jalanan dan Mantan Preman

16 Maret 2024
Next Post
Politk SARA

Peran Pagar Nusa Menghadapi Politik SARA

Menjaga demokrasi

Menjaga Demokrasi di Bumi Pertiwi

Sering Dibaca

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

19 Oktober 2023
Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

30 Mei 2023
Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

2 Juni 2023
12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

4 Juni 2023
Lagu Pagar Nusa Sekti Tanpo Aji

Lagu Pagar Nusa Sekti Tanpo Aji, Lirik dan Chord 

15 Maret 2024

Terbaru

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

10 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

4 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

4 November 2024
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
  • FAQ

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..

Selamat datang kembali!

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Sandi? Daftar

Buat Akun Baru

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Wajib diisi Masuk

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Masuk
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Video
  • Radikalisme

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..