PAGARNUSA.OR.ID – Di antara kiai khos mujiz ijazah kubro Pagar Nusa tercatat kiai sepuh yang berasal dari Pondok Pesantren ternama di Indonesia. Beliau adalah KH Anwar Manshur, pengasuh tertinggi, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Bersama 22 kiai khos lainnya, KH Anwar Manshur termasuk mujiz ijazah Kubro Pagar Nusa kemarin.
Profil
Mengutip dari laman lp2m IAI Tribakti, Rais Syuriah PBNU Jawa Timur ini lahir pada tanggal 1 Maret 1938. Mbah War, sapaan akrabnya terlahir dari pasangan KH Manshur Jombang dengan Nyai Salamah (putri ketiga KH Abdul Karim, pendiri pesantren Lirboyo).
Sejak kecil, KH. M. Anwar Manshur dibesarkan di Lirboyo. Riwayat pendidikannya dimulai dengan belajar di Pondok Pesantren Pacul Gowang Jombang, yang merupakan pondok ayahnya sendiri. Setelah itu, ia melanjutkan pengejaran ilmu di Pondok Pesantren Tebuireng hingga tingkat tsanawiyah. Selanjutnya, perjalanan pendidikannya dilanjutkan di Pesantren Lirboyo, yang terletak di kota Kediri.
Dalam perjalanan hidupnya ia menikah dengan Nyai Umi Kulsum (Putri KH Mahrus Aly). Dari pernikahan ini mereka dikarunia 8 orang anak, yaitu tiga anak laki-laki dan lima anak perempuan.
Namun, di tengah kehidupan rumah tangganya, istri KH Anwar Manshur wafat terlebih dahulu. Kemudian, Beliau menikah kembali dengan Nyai Husnah binti Ahyat.
Tidak lama setelah itu, KH Anwar Manshur mendapat ujian kembali dengan wafatnya istri kedua. Beliau kemudian menikah untuk yang ketiga kalinya dengan Nyai Mahfudzotin dari Pesantren Peterongan Jombang. Dari pernikahan ketiga ini Beliau dikarunia satu orang anak perempuan.
Mendirikan Pesantren Putri
KH Anwar Manshur merupakan pendiri Pesantren Hidayatul Mubtadiat, sebuah pesantren dalam komplek Lirboyo khusus santri putri, Pesantren ini berdiri pada tanggal 1 Muharram 1406 H atau 15 September 1985.
Pendirian pesantren ini berawal dari semakin popularnya Lirboyo sehingga tak hanya santri putra, namun banyak dari kalangan santri putri juga ingin mengenyam pendidikan di sana.
Selain itu, pendirian pesantren ini juga berawal dari inisiatif KH Mahrus Aly sehingga dalam perkembangannya direalisasikan oleh KH Anwar Manshur.
Keteladanan
Kalimat nasehat yang kerap kali kiai Anwar sampaiakan kepada para santri adalah tentang pentingnya mengaji. Terlepas dari situasi di rumah, setiap santri harus rajin mengaji. Bekerja seharusnya hanya sebagai perantara.
Kiai Anwar menunjukkan perhatian dan kesabaran yang luar biasa terhadap para santri putra maupun putri. Beliau sering memberikan nasihat kepada para santri, mendorong mereka untuk rajin belajar dan tekun dalam beribadah. Kiai Anwar selalu menekankan pentingnya membersihkan hati dan pikiran agar ilmu yang sedang dipelajari dapat dengan mudah diterima.
Dalam proses mendidik para santrinya, Kiai Anwar lebih fokus pada pembentukan akhlak. Beliau menegaskan bahwa seorang santri harus memiliki akhlak yang baik, terpuji, dan bermoral tinggi, karena hal tersebut merupakan cerminan dari seorang santri yang sejati.
Selain hal itu, Kiai Anwar menekankan pentingnya kemampuan membaca Al-Quran bagi seorang santri. Beliau menyadari bahwa masih banyak santri lulusan pesantren yang belum mampu membaca Al-Quran, dan hal ini dianggap sebagai suatu kekurangan yang perlu diperbaiki.
Dalam kehidupan bersosial, KH Anwar Manshur memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat. Di sela-sela kesibukannya mengurus para santri, beliau tidak jarang menghadiri acara ketika masyarakat sekitar mengundangnya. Hal ini bukan hanya karena peran beliau sebagai pengasuh pondok, tetapi juga sebagai tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi sosok teladan bagi mereka.
Kiai yang Amanah
Anwar Manshur adalah seorang kiai sepuh yang amanah dalam menjalankan pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo. KH. M. Anwar Manshur terus berjuang untuk mengembangkan pondok agar bisa bertahan meskipun dengan model pendidikan salafnya. Di mata keluarganya, KH. M. Anwar Manshur adalah seorang teladan bagi anak-anaknya yang istiqomah dalam beribadah dan mengajar.
Selain itu, KH. M. Anwar Manshur juga senang bersilaturrahmi, mengikuti kebiasaan baik yang sering KH. Marzuki dan KH. Mahrus Aly lakukan.
Sebagai seorang ayah, KH. M. Anwar Manshur sering memberi pesan pada putra-putrinya untuk mengarahkan pendidikan anak-anak mereka di pondok pesantren. Beliau yakin bahwa jika anak-anak mengenyam di pesantren, mereka akan memiliki nilai lebih, baik dari segi akhlak maupun Aqidah.
Melihat realitas, situasi, dan kondisi lingkungan masyarakat saat ini yang tidak sehat, pesantren menjadi salah satu tempat pendidikan agama untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh zaman dan pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan anak-anak bangsa.
Demikian biografi singkat KH Anwar Manshur, pengasuh pondok Pesantren Lirboyo sekaligus mujiz ijazah kubro pagar Nusa. Semoga bermanfaat! (*)