PAGARNUSA.OR.ID – Dalam dialektika kehidupan, setiap manusia tidak bisa lepas dari dinamika yang bermacam-macam. Terkadang seseorang telah berada pada garis yang benar. Akan tetapi tetap ada saja yang tidak menyukainya. Lebih parah lagi jika mereka yang tidak suka kemudian menjadi musuh dan sering melakukan tindakan yang kurang mengenakkan, bahkan bisa mengancam jiwa. Amalan menghadapi musuh dari KH Achmad Chalwani berikut ini patut Sobat Pagar Nusa perhatikan bersama.
Profil singkat KH Chalwani
KH Achmad Chalwani adalah pengasuh Pondok Pesantren an-Nawai Berjan Purworejo, Jawa Tengah. Putra dari pasangan KH Muhammad Nawawi dan Nyai Saodah ini lahir pada 19 Desember 1954. Beliau merupakan tokoh mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah.
Pendidikan KH Chalwani beralih dari pesantren ke pesantren meliputi Pesantren al-Munawwir Krapyak dan Pesantren Lirboyo. Selain mendapatkan pendidikan nonformal, Chalwani remaja juga tidak melupakan pendidikan formalnya. Beberapa riwayat pendidikannya antara lain: SDN Gintungan (1968), PGA Ma’arif Berjan (1971), MTs-MA Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo (1971-1976), dan STAI Shalahuddin al-Ayyubi Jakarta (2001).
Amalan Menghadapi Musuh
Dalam sebuah kesempatan, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah ini sempat membeberkan doa atau amalan untuk menghadapi musuh. Beliau mengaku mendapat ijazah doa tersebut dari almarhum KH Noer Muhammad Iskandar, salah satu seniornya sewaktu nyantri di Lirboyo.
Begini lafadz doa yang Beliau bagikan:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Ḥasbunnallāh wa ni’mal wakīl ni’mal maulā wa ni’man nashīr.
Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong kami.”
Beliau menuturkan doa tersebut hendaknya dibaca 119 kali dalam sehari ketika mendapati orang yang tidak suka atau bahkan memusuhi kita. Namun ketika dalam keadaan genting, hendaknya dibaca 450 kali. Suami dari putri KH Ahmad Abdul Haq Dalhar Watucongol ini mengakui kemujaraban doa ini.
Sebuah Kisah Menarik
KH Chalwani mengisahkan sebuah cerita yang menarik tentang hal ini. Pernah pada suatu kesempatan, seorang pegawai Kementerian Agama mendatangai KH Chalwani. Orang tersebut mengaku bahwa dirinya mendapat ancaman akan dibunuh. Melalui surat kaleng, kira-kira begini ancamannya: “Saya paham mobil kamu, sepeda motor kamu, rumah kamu, akan saya bunuh!”
KH Chalwani kemudian mengijazahi doa tersebut. Baru selang tiga hari, pegawai Kementerian Agama tersebut mengaku bahwa orang yang mengancamnya tiba-tiba meminta maaf dan minta kepala desa menyaksikannya.
Dalam kesempatan lain, KH Chalwani menuturkan kemujaraban dari amalan tersebut. Beliau pernah mendapat panggilan telepon dari orang Kalimantan setelah Asar. Pada perbincangan tersebut, orang Kalimantan itu menceritakan bahwa dirinya akan dikeroyok orang segerombolan orang sebanyak dua truk malam harinya.
Pengasuh Ponpes An-Nawawi Berjan ini kemudian menyuruh untuk membaca doa tersebut. Setelah mengikuti perintah tersebut, malam harinya penelepon dari Kalimantan itu memang benar-benar didatangi segerombolan dua truk orang. Namun bukannya mengeroyok, mereka berbondong-bondong untuk meminta damai.
Itulah amalan doa menghadapi musuh dari KH Achmad Chalwani, semoga kita selalu mendapat penjagaan dari Allah Swt. Semoga bermanfaat! (*)