PAGARNUSA.OR.ID – Simak deretan tokoh di balik 38 tahun Pagar Nusa dengan semangat dan dedikasi tinggi dalam mengemban amanah organisasi.
38 tahun tentu bukan perjalanan waktu yang pendek. Usia 38 tahun memang dapat kita sebut sudah tidak muda. Namun juga belum tua. Ibarat manusia, usia 38 tahun adalah usia di mana mereka merasakan kepuasan dalam hidupnya.
Sebuah riset dari The Huffington Post UK Lifestyle seperti dikutip Tempo, menunjukkan bahwa masyarakat merasakan kenyamanan dan kepuasan hidup ketika sudah berusia 38 tahun.
Riset tersebut melibatkan 2000 responden dengan usia antara 18-80 tahun. Hal senada dilakukan oleh Perusahaan asuransi Beagle Street. Studi yang menyasar pada perempuan tersebut mengungkap bahwa mereka mencapai masa-masa paling bahagia ketika telah menginjak usia 38 tahun.
Dalam hal ini, usia 38 tahun Pagar Nusa adalah semangat baru untuk menatap masa depan yang gemilang, menyongsong peradaban emas nantinya.
Perjalanan 38 tahun tentu bukan tanpa tantangan. Namun berkat kegigihan para pemimpin Pagar Nusa dalam menjalankan khidmahnya, kita bisa berada di titik perayaan ini.
Pagar Nusa terus Melakukan Kaderisasi
Organisasi yang baik adalah yang dapat menciptakan kader militan berikutnya. Hal tersebut telah dicontohkan oleh para pemimpin Pagar Nusa sejak 1986 silam.
Setidaknya sudah ada lima sosok ketua umum Pagar Nusa yang menjalankan amanah organisasi dengan penuh khidmah. Siapa saja mereka? Mari kita simak artikel ini selengkapnya!
1. KH Agus Maksum Jauhari
Sosok ini tentu sudah tidak asing bagi kader Pagar Nusa. Dalam setiap amalan atau aurod, tentu Beliau tidak pernah terlupakan.
Cucu dari Kiai Manaf Abdul Karim Lirboyo ini merupakan pendekar pendiri Pagar Nusa. Sebelumnya Beliau juga telah mendirikan perguruan pencak silat bernama Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia ataus GASMI.
Gus Maksum, sapaan akrabnya kemudian terpilih menjadi ketua umum Pagar Nusa sejak awal berdirinya pada 1986 hingga tahun 2003.
2. KH Suharbillah
Setelah periode Gus Maksum, tampuk kepemimpinan Pagar Nusa beralih ke KH Suharbillah. Sosok yang lahir pada 1948 di Desa Trambin, Tugu, Trenggalek ini sejak kecil sudah menekuni dunia pencak silat.
KH Suharbillah termasuk salah satu inisiator yang turut mendirikan Pagar Nusa. Pada awalnya, Beliau merasa prihatin terhadap fenomena surutnya tradisi pencak silat di kalangan pesantren. Selain itu, banyaknya aliran pencak silat yang muncul menjadi ancaman tersendiri bagi warga nahdliyin. KH Suharbillah kemudian sowan ke KH Mustofa Bisri alias Gus Mus untuk membicarakan hal tersebut.
Atas dasar demikian, mereka berdua kemudian menemui Gus Maksum Lirboyo yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Pagar Nusa di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
KH Suharbillah menjabat sebagai ketua umum Pagar Nusa selama 5 tahun yaitu sejak 2003 hingga tahun 2007. Ia wafat pada tanggal 25 Agustus 2014 dan disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sedayu, Gresik.
3. KH Fuad Anwar
Tampuk kepemimpinan KH Suharbillah beralih ke KH Fuad Anwar. Beliau terpilih sebagai ketua umum Pagar Nusa pada kongres 1 yang bertempat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta untuk periode 2007-2012.
Sosok yang lahir pada 11 Desember 1958 ini merupakan kerabat dekat Gus Maksum. Selain ikut berperan dalam pendirian Pagar Nusa, KH Fuad Anwar juga pernah menjadi Pengurus Wilayah Lembaga Takmir Masjid NU Jawa Timur. Dipandang memiliki bekal organisasi yang cukup alumni UIN Sunan Ampel ini berhasil unggul 22 suara saat penentuan ketua umum Pagar Nusa.
4. KH Aizzudin Abdurrahman
Setelah selesainya masa jabatan KH Fuad Anwar, cicit dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama ini terpilih menjadi ketua umum Pagar Nusa. Gus Aiz, sapaan akrabnya, terpilih dalam kongres ke-2 Pagar Nusa yang bertempat di Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan.
Putra dari pasangan keluarga KH Abdurrahman Utsman dan Nyai Khodijah Binti Hasyim ini menjabat sebagai ketua umum Pagar Nusa pada periode 2012-2017. Selain itu beliau juga pernah menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (2017) dan menjadi koordinator Nasional Hari Santri 22 Oktober 2015.
5. H. Muhammad Nabil Haroen
Muhammad Nabil Haroen menjadi ketua umum Pagar Nusa selama dua periode. Gus Nabil, sapaannya, menggantikan KH Aizzudin untuk periode 2017-2022 pada kongres ke-3 Pagar Nusa yang diselenggarakan di Jakarta pada 2017 yang lalu.
Putra dari KH Achmad Haroen Asrori dan Nyai Marchamah ini terpilih kembali menjadi ketua umum Pagar Nusa periode 2022-2027 pada kongres ke-4 yang bertempat di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Pada perhelatan yang berlangsung pada Rabu, 7 Desember 2022 ini, sosok kelahiran Temanggung 25 Juli 1984 tersebut terpilih kembali secara aklamasi.
Demikian deretan tokoh yang telah mengemban amanah untuk berkhidmah pada Pagar Nusa hingga usia 38 tahun ini. Semoga menjadi teladan dan inspirasi bagi kita semua. Semoga bermanfaat. (*)