PAGARNUSA.OR.ID – Ijazah Suwuk Menyapih Anak dari KH Bisri Musthofa Rembang. Anak adalah harapan masa depan setiap orang tua. Anak akan selalu dimuliakan oleh orang tuanya. Kehadiran anak menjadi penyemangat dan warna baru dalam keluarga, terutama bagi seorang ibu.
Salah satu rasa cinta seorang ibu adalah akan merawat anaknya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Setelah berjuang dan bertaruh nyawa, seorang ibu akan memberi ASI eksklusif kepada putra maupun putri tercintanya.
Menurut sebuah penelitian, anak yang mendapatkan ASI eksklusif di 6 bulan pertama usianya akan memiliki prestasi yang lebih baik serta IQ yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Sebagai tambahan, hal ini juga dapat didukung faktor lain, seperti rajin membacakannya cerita saat ia berusia 9 bulan atau lebih awal. Cara ini juga terbukti secara signifikan meningkatkan kesiapannya untuk sekolah saat tiba waktunya.
Lalu, bagaimana caranya agar ASI selalu tersedia dengan kualitas terbaik? Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan, salah satunya tentu dengan mengonsumsi makananyang baik, ibu bisa menyusui agar jadi bayi cerdas.
Pilihlan makanan yang mengandung nutrisi, itu sangat penting untuk perkembangan si kecil, seperti zat besi yang bisa didapatkan dari kacang-kacangan, hati ayam, dan sayuran berwarna hijau.
Hal tersebut dilakukan seorang ibu sebagai wujud syukur telah diberikan titipan dan amanah oleh Allah SWT berupa anak sebagai penyempurna sebuah keluarga. Namun sering menjadi keluhan para orang tua ketika anak susah untuk berhenti meminum ASI.
Padahal usia anak sudah beranjak balita yang seharusnya sudah berhenti meminum Asi. Berbagai daerah memiliki cara tersendiri dalam menghentikan anak dalam meminum ASI.
Dalam bahasa jawa biasanyanya masyarakat menyebut “Sapih” atau Menyapih anak. Menyapih adalah melakukan beberapa cara untuk menghentikan anak dari meminum ASI Ibu.
Dalam tradisi masyarakat Jawa Islam, selain cara-cara alamiah, ada cara untuk menghentikan agar anak bisa berhenti minum ASI. Selain usaha dzohiriyyah juga bisa dilakukan dengan iringan do’a yang telah turun temurun diwariskan oleh para leluhur.
Berikut cara atau Suwu’ untuk menyapih anak sebagaimana dikutip dari Kitab Primbon Imamuddin Karangan KH. Bisri Mustofa Rembang.
“Apaila seorang mudin (imamuddin) atau seorang ustadz diminta oleh masyarakatnya meminta bantuan untuk menyapih putra dan putrinya agar berhenti meminum susu Ibu bisa dilakukan dengan membacakan Suwu’/ do’a.”
Adapun do’anya sebagai berikut:
“BISMILLAHIRROHMANIRROHIM, JER MARATU SI BAYI LALI DUDUH SUSU, ILING SEGO LAN BANYU. ADEM ASREP SANGKING ALLAH TAALA, LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADURROSULULLAH”
Lalu ditiupkan pada telur atau nasi yang akan dimakan si anak yang mau disapih oleh ibunya
Kiai Bisri Mustofa mendapatkan ijazah suwuk ini dari gurunya sekaligus mertuanya, yakni Syekh Kholil Rembang.
Demikian Ijazah Suwuk Menyapih Anak dari KH Bisri Musthofa Rembang, silahkan bisa dipraktekkan semoga bermanfaat untuk kita semua. (*)