Senjata Utama Pagar Nusa Bukan Jurus Tapi Akhlakul Karimah
PAGARNUSA.OR.ID – Ada sebuah pepatah arab yang mengatakan “Al adabu Fauqol ‘ilmi” artinya adalah adab lebih tinggi daripada ilmu. Imam Malik pun pernah berkata kepada salah seorang pemuda Quraisy tentang pentingnya mendahulukan adab sebelum mempelajari ilmu. تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Jika hanya mengandalkan ilmu saja tanpa dibarengi dengan adab maka Iblis lebih unggul daripada manusia, karena iblis diberikan kecerdasan lebih dari manusia. Itulah sebabnya adab menjadi lebih penting dariapada ilmu. Orang yang berilmu tinggi belum tentu memiliki adab yang baik, tetapi orang yang beradap pasti sudah berilmu, karena ia mampu mempraktekkan ilmu sesuai dengan fungsinya.
Adab dan akhlakul karimah juga menjadi tujuan utama dalam organisasi Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa. Sebagai salah satu Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama, Pagar Nusa sudah seharusnya mencerminkan akhlak yang baik sebelum mempelajari jurus-jurus dalam pencak silat. Saat pendekar Pagar Nusa terbentuk akhlaknya maka akan mampu menggunakan jurus yang didapatkannya dengan baik.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua Umum Pagar Nusa H. M. Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil. Dalam salah satu kesempatan di tayangan Podcast kanal You Tube Swara NU Gus Nabil membeberkan pesan penting bagi para pendekar Pagar Nusa dimanapun berada.
Gus Nabil menyampaikan pelajaran pertama dan yang paling utama diajarkan dalam Pagar Nusa bukanlah jurus-jurus pencak silat, tetapi yang harus dikuasai dan dimiliki anggota Pagar Nusa pertama akali adalah akhlakul karimah.
“Di Pagar Nusa yang diajarkan paling utama bukan jurus, di Pagar Nusa yang diajarkan paling utama adalah akhlak,” ungkap Gus Nabil.
Lebih lanjut Gus Nabil menyampaikan saat seseorang bergabung di Pagar Nusa yang paling utama dipelajari adalah akhlak. Bukan tanpa alasan Gus Nabil ingin mencetak bukan hanya pendekar yang handal tetapi pendekar yang memiliki akhlakul karimah.
“Jadi ketika anda bergabung di Pagar Nusa yang paling utama adalah akhlak, jadi ketika anda bergabung di pagar nusa maka yang ingin kita cetak adalah arah ke karimahnya itu nomor satu jurus itu nomor sekian lah,” tegas Gus Nabil.
Akhlak menjadi tumpuan utama dalam menghadapi berbagai situasi, apalagi seorang pendekar. Jika pendekar Pagar Nusa tidak memiliki bekal akhlak yang baik maka ilmu yang dipelajari akan sangat berbahaya jika salah digunakan. Tetapi jika pendekar Pagar Nusa lahir dengan akhlak yang baik maka akan menjadi pendekar Pagar Nusa yang bijak dalam menghadapi setiap situasi dan kondisi.
Apalagi tugas Pagar Nusa bukan tugas yang mudah. Menjadi pengawal Kiai dan turut serta dalam menjaga mensyiarkan ajaran Nahdlatul Ulama harus memiliki mental yang kuat dan berkarakter. itu semua akan berhasil jika dimulai dengan pembentukan akhlak sejak dini. Hal ini lah yang menjadi kunci utama Pagar Nusa melahirkan kader-kader yang militan dan memiliki akhlakul karimah yang baik.
Selaku Ketua Umum Gus Nabil selalu memberikan pesan kepada para anggotanya agar tidak salah niat saat bergabung Pagar Nusa. Akhlakul Karimah adalah tujuan utama dalam menjadi pendekar Pagar Nusa. Gus Nabil juga mengatakan jika jurus di Pagar Nusa sangat mudah untuk dipelajari namun belajar akhlak adalah tidak mudah dan menjadi PR bersama.
“Jurus itukan belajarnya nggak sulit tapi kalau belajar akhlak ini yang susah dan di Pagar Nusa ini yang diajarkan paling utama adalah Akhalak. Jadi itu sebenarnya menjadi PR terbesar bagi Pagar Nusa dan itu menjadi PR setiap anggota Pagar Nusa,” tegas Ketua Umum Pagar Nusa itu.
Bagi pendekar Pagar Nusa dimanapunberada, pesan Gus Nabil Haroen tersebut harus menjadi pegangan betul bagi setiap pendekar dalam belajar di Pagar Nusa. Para pendekar Pagar Nusa adalah cerminan organisasi yang harus terus menjaga marwah Pagar Nusa dengan cara selalu mengedepankan akhlak sebelum ilmu. Demikian Senjata Utama Pagar Nusa Bukan Jurus Tapi Akhlakul Karimah. ALS (*)