Jember, NU Online Para pendekar dan pesilat Pagar Nusa tidak boleh lepas dari nilai-nilai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Sebab salah satu tujuan didirikannya Pagar Nusa adalah untuk mengawal dan menjaga kelestarian Aswaja. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Bidang Advokasi Warga PC LDNU Jember, Jawa Timur, Moch. Kholili saat memberikan pembekalan pada 100-an pelatih dan pesilat Pagar Nusa di masjid kompleks Pondok Pesantren ASHTRA, Talangsari, Jember, Sabtu (15/12).
Menurutnya, pesilat Pagar Nusa tidak hanya dituntut untuk terampil dalam menguasai jurus-jurus, tapi juga wajib mengisi jiwanya dengan nilai-nilai agama. Sehingga dalam bergerak senantiasa tak lepas dari koridor agama.
“Nilai Aswaja harus menginternalisasi pada setiap pesilat, baik dari aspek ibadah, syariah maupun tashawwuf,” tukasnya.
Ia berharap agar belajar silat dan bergabung dengan Pagar Nusa bukan untuk kesombongan atau gagah-gagahan tapi sebagai benteng untuk diri sendiri dan orang lain serta amar ma’ruf nahi mungkar.
“Eksistensi pendekar terletak seberapa berguna untuk menolong yang lemah,” lanjutnya.
Di bagian lain, Kholili mewanti-wanti agar pesilat Pagar Nusa tidak mengabaikan munculnya gerakan radikal. Sebab diam-diam kelompok tersebut selalu bergerak di tengah-tengah masyarakat, menebar propaganda dan mengiming-imingi surga bagi yang mengikutinya.
“Radikalisme adalah bagian persoalan yang harus dihadapi kita semua. Sedetikpun kita tak boleh lengah. Ingat, sesuatu yang kecil jika dibiarkan terus akan menjadi besar,” ungkapnya. (Red: Aryudi AR)
http://www.nu.or.id/post/read/100337/pesilat-pagar-nusa-tak-boleh-sombong