PAGARNUSA.OR.ID – Sebagai bagian dari kearifan lokal bangsa Indonesia, yang tidak kalah penting dari pencak silat Pagar Nusa bukan hanya soal kemahiran fisik dan amalan batiniyahnya. Namun juga menyangkut soal kode etik dan etika yang harus dipahami oleh seluruh anggota. Dalam realitas kehidupan sehari-hari, keberadaan etika dan kode etik menjadi krusial untuk membentuk karakter dan menjaga integritas organisasi ini.
Hal tersebut seperti kasus yang terjadi belum lama kemarin. Seorang kader Pagar Nusa meninggal pada saat latihan karena adanya keteledoran yang terjadi. Wildan Ahmad, seorang siswa SMP Negeri 5 Karanganyar meninggal karena mendapat hukuman dari lima orang seniornya berupa doweran atau teknik pernafasan. Ia yang baru saja mengikuti pengesahan sebagai warga Pagar Nusa mendapat hukuman tersebut karena tidak berhasil membawa anggota baru.
Melansir dari solopos.com, Ketua Cabang PSNU Pagar Nusa Karanganyar, Maryadi, mengkonfirmasi bahwa latihan tersebut berada di luar materi dan AD/ART perguruannya. Ia menyebut bahwa teknik doweran tidak terdapat dalam materi Pagar Nusa.
“Di kami tidak ada istilah doweran. Teknik itu tidak ada di ajaran kami. Apa yang dilakukan oleh para pelaku di luar materi dan tidak ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” kata Maryadi
Latihan tersebut, menurutnya, juga mereka lakukan tanpa ada pemberitahuan ke ranting sehingga tidak ada pengawasan.
Melihat hal demikian, menjadi pelajaran bagi kita supaya tetap memegang etika serta kode etik dalam Pagar Nusa. Etika dalam Pagar Nusa tidak hanya mencakup aspek moral, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai tradisional yang generasi dahulu wariskan. Kode etik, sebagai pedoman perilaku, membentuk landasan moral yang mengikat setiap anggota dalam tindakan dan sikap mereka.
Peran etika sangat jelas dalam membentuk karakter anggota Pagar Nusa. Etika bukan hanya tentang aturan. Tetapi tentang menjadi individu yang jujur, bertanggung jawab, dan memiliki rasa hormat terhadap orang lain. Tentu hal ini akan menciptakan lingkungan di mana setiap anggota merasa terhormat dan dihormati.
Sementara itu, kode etik Pagar Nusa bukanlah sekadar himpunan aturan. Kode etik merupakan panduan yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab setiap anggota. Kode etik menjadi dasar dalam menghadapi situasi sulit, mengarahkan keputusan yang tidak hanya menguntungkan individu tetapi juga organisasi secara keseluruhan.
Mengapa Etika dan Kode Etik Penting?
Implementasi etika dan kode etik dalam Pagar Nusa tidak hanya menghasilkan anggota yang mahir dalam teknik bela diri. Penerapan yang baik juga akan menciptakan lingkungan yang positif. Dengan memahami pentingnya etika, setiap anggota baik senior maupun junior dapat menghindari perilaku yang merugikan reputasi organisasi dan masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu, selain olah fisik, proses latihan di Pagar Nusa hendaknya juga menanamkan serta menginternalisasi nilai-nilai etika. Instruktur atau pelatih memiliki peran kunci dalam menanamkan integritas dan moralitas pada anggota baru, memastikan bahwa mereka tidak hanya menjadi petarung yang handal tetapi juga individu yang baik.
Pemimpin dalam Pagar Nusa tidak hanya menjadi figur otoritas, tetapi juga menjadi teladan etika. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anggota memahami dan menerapkan etika dalam setiap aspek kehidupan. Kepemimpinan yang baik adalah kunci untuk memelihara integritas organisasi.
Etika dan kode etik Pagar Nusa tidak dapat kita pandang sebagai hal yang remeh. Dua hal ini dapat membentuk dasar karakter anggota dan memberikan arah moral dalam setiap tindakan. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai etika ini, Pagar Nusa bukan hanya menjadi organisasi bela diri yang unggul secara fisik.
Namun Pagar Nusa berperan sebagai agen pembentukan karakter dan pemelihara nilai-nilai tradisional yang mengakar kuat. Etika dan kode etik bukanlah batasan, tetapi fondasi yang memberdayakan anggota untuk menjadi pribadi yang baik dan pahlawan sejati di tengah-tengah masyarakat.(*)