JAKARTA–
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa, M Nabil Haroen, menegaskan bahwa ‘wajib’ bagi seseorang untuk mempelajari pencak silat sebelum menjajaki jenis bela diri asal negara lain. “Orang boleh belajar bela diri apapun, tapi kuasai dulu pencak silat,” kata pria yang akrab disapa Gus Nabil ini.
Menurut dia, hal tersebut merupakan tantangan bagi dunia pencak silat untuk bisa menarik minat masyarakat Indonesia agar bisa lebih mencintai pencak silat dibandingkan bela diri impor seperti karate, taekwondo, kung fu, judo, dan sebagainya. Gus Nabil menilai, pelestarian pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia perlu terus diupayakan dengan serius. “Karena kalau kemudian kita sebagai anak bangsa tidak mencintai budaya sendiri, bukan tidak mungkin status pencak silat sebagai Warisan Budaya Takbenda itu akan dicabut Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO),” ujarnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran 1984 itu menutur bahwa Pagar Nusa sebagai penjaga NU dan bangsa selalu berupaya untuk melindungi dan menjaga stabilitas NU dan negara dari gerakan-gerakan yang mengancam keamanan persatuan bangsa. “Sebagaimana namanya, Pagar Nusa: Pagar NU dan Bangsa. Kita sudah teruji berkali-kali menghadapi gerakan separatis, intoleran, dan radikal. Kita akan selalu siap mengawal, tentunya atas restu dan perintah para kiai,” ungkap Gus Nabil.
Warisan Budaya Takbenda
Sidang ke-14 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO telah menetapkan Pencak Silat ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity atau Warisan Budaya Takbenda. Penetapan ini berlangsung di Bogota, Kolombia, pada Kamis, 12 Desember 2019 lalu. Penetapan Tradisi Pencak Silat dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO ini merupakan wujud pengakuan dunia internasional terhadap arti penting tradisi seni bela diri yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia yang diturunkan dari generasi ke generasi dan masih berkembang hingga kini.
Melansir kemlu.go.id, Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO memandang pelestarian Tradisi Pencak Silat telah menunjukkan aspek yang mendorong penghormatan dan persaudaraan. Selain itu, pencak silat juga dinilai mendorong kohesi sosial, tidak hanya di satu wilayah, tetapi juga secara nasional bahkan di dunia internasional. (*)
(Nuriel Shiami Indiraphasa/NUOnline)