Pagar Nusa Official Website
  • Sejarah
  • Visi & Misi
  • Program
Sabtu, 10 Mei 2025
  • Login
  • Register
Advertisement
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
Pagar Nusa Official Website
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Home Featured

Paham Al-Maturidiyah sebagai Fondasi Akidah Aswaja Nahdlatul Ulama

admin oleh admin
23 Januari 2024
di Featured
A A
Mengenal empat pilar aswaja

Mengenal empat pilar aswaja

Bagikan di WhatsappBagikan di Twitter

PAGARNUSA.OR.ID – Selain Al-Asy’ariyah, paham Al-Maturidiyah juga menjadi basis teologis ahlussunnah wal jama’ah an-Nahdiyah. Paham ini dicetuskan oleh Abu Mansur al-Maturidy yang lahir di Maturid-Samarkand pada sekitar tahun 238 H/852 M dan wafat 333H/944 M.

Maturid adalah sebuah tempat di Samarkand, Transoxania. Tepatnya di sebelah utara Sungai Mudari (Turkistan, Rusia). Abu Mansur tumbuh besar dan berkembang di wilayah di mana ilmu pengetahuan berkembang pesat saat itu.

Secara prinsip Al-Maturidiyah memiliki banyak kesamaan dengan al-Asy’ariyah. Terutama dalam memahami nash-nash keagamaan yang tidak ekstrem sebagaimana Muktazilah. Hanya saja, yang menjadi perbedaan di antara keduanya bahwa landasan Fiqih Al-Asy’ariyah merujuk pada Imam Syafi’I dan Imam Maliki. Sedangkan al-Maturidiyah merujuk pada Imam Hanafi.

Selain itu Asy’ariyah hanya berhadapan pada satu aliran teologis, yakni Muktazilah. Sementara, Maturidiyah berhadapan dengan kelompok yang cukup banyak seperti Muktazilah, Mujassimah, Jahmiyah, dan Qaramithah.

Konsep Akidah Al-Maturidiyah

Konsep pemahaman akidah dari aliran ini sedikit banyak memiliki kesamaan dengan Asy’ariyah. Sikap tasamuh dan tawasuth dari Maturidiyah dalam memahami teks keagamaan menjadikan aliran ini lebih moderat. Tidak seperti aliran lainnya yang cenderung ekstrem dalam menafsirkan teks-teks agama.

Antara Naql dan ‘Aql

Maturidiyah menunjukkan adanya keseimbangan dalam menggunakan naql dan ‘aql (nash dan akal). Keduanya memegang peran penting dalam memahami perintah agama.

Oleh karena itu, ketika manusia berhenti melakukan tindakan karena ketiadaan perintah dalam nash, sama salahnya dengan melakukan tindakan dengan menggunakan akal tanpa terkendali.

Akal merupakan salah satu anugerah Allah Swt. Sebagaimana Al-Qur’an mengatakan bahwa hendaknya manusia menggunakan akalnya untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Tuhan.

Adanya ayat seperti liqoumin yatafak-karuun, liqoumin yatadzak-karuun, liqoumin ya’qiluun  merupakan seruan untuk menggunakan akal dalam rangka meningkatkan keimanan kepada Allah Swt.

Ada sedikit perbedaan antara Maturidiyah dan Al-Asy’ariyah dalam memahami konsep naql dan ‘aql. Maturidiyah cenderung menempatkan naql di atas ‘aql sehingga setiap wahyu harus diterima sepenuhnya. Akan tetapi ketika ada perdebatan antara wahyu dan akal, maka akal harus menafsirkannya. Hal tersebut seperti pada ayat-ayat yang mengandung makna tasybih. Lafadh yadullahi dan wajhullohi misalnya.

Sifat Allah

Dalam memahami sifat Allah, aliran Maturidiyah seperti halnya Asy’ariyah, yakni mengakuinya. Pihaknya meyakini bahwa sifat itu berbeda dengan dzat, namun tidak berasal dari selain Allah. Contoh sederhananya, Allah Mengetahui keadaan seluruh makhluk bukan dengan Dzat-Nya, melainkan dengan sifat mengetahui-Nya (‘Ilm).

Kekuasaan dan Kehendak

Pembahasan mengenai Qudrah dan iradah, Maturidiyah berpendapat bahwa Tuhan memiki sifat yang mutlak. Kekuasaan dan kehendak-Nya tidak ada yang dapat membatasi dan memaksa, kecuali karena Tuhan itu sendiri.

Seperti studi case pada keadilan Tuhan. Bahwa Allah Swt telah menjanjikan surga bagi orang yang berbuat baik dan neraka bagi orang yang berbuat buruk. Akan tetapi dalam hal ini manusia mendapat kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri.

Maturidiyah juga meyakini bahwa Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia. Namun manusia juga punya pilihan untuk melakukannya. Dengan demikian, konsep seperti ini akan menjadikan manusia tidak sombong atas kreativitas yang ia lakukan. Karena pada hakekatnya itu semua atas kehendak Allah. Sehingga manusia akan menjadi makhluk yang lebih bersyukur.

Tentang Iman dan pelaku dosa besar

Beberapa paham aliran teologis memiliki pemahaman yang berbeda dalam memahami Iman dan pelaku dosa besar. Khawarij menganggap bahwa orang yang melakukan dosa besar berarti kafir dan hilang keimanannya. Murjiah meyakini bahwa dosa tidak dapat memengaruhi kadar iman. Sedangkan Qodariyah dan Mu’tazilah berpendapat bahwa pelaku dosa besar berada di dua tempat, antara mu’min dan kafir.

Sementara itu, Maturidyah memiliki pemahaman yang berbeda soal iman dan pelaku dosa besar. Menurutnya, iman tidak akan hilang meski manusia melakukan dosa besar. Iman menurut Maturidiyah, itu tempatnya di hati. Sedangkan tindakan maksiat tempatnya berada di anggota badan. Sehingga orang yang melakukan dosa besar, nantinya tidak akan kekal di neraka.

Al-Maturidi menyimpulkan bahwa nasib pelaku dosa besar ia serahkan kepada Allah. Jika Allah menghendaki ampunan, itu merupakan kekuasaan-Nya. Dan jika Allah menghendaki siksaan, itu juga bagian dari kekuasaan Allah.

Demikian sedikit dari inti pembahasan dari paham Al-Maturidiyah sebagai fondasi akidah aswaja Nahdlatul Ulama yang mengutip dari beberapa sumber. Semoga sahabat Pagar Nusa dapat memahaminya. Semoga bermanfaat! (*)

Tags: akidah aswajaAl-MaturidiyahNahdlatul UlamaPagar Nusa
admin

admin

Terkait Posts

Lima Tanaman Herbal untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh, Cocok untuk Atlet Pencak Silat Pagar Nusa

25 April 2024
Doa Meminta Petunjuk dan Istiqamah dalam Kebenaran

Doa Meminta Petunjuk dan Istiqamah dalam Kebenaran

24 April 2024
Empat Amalan Penuh Pahala di Bulan Syawal, Masih Ada Waktu, Yuk Lakukan!

Empat Amalan Penuh Pahala di Bulan Syawal, Masih Ada Waktu, Yuk Lakukan!

23 April 2024
Makna Halal Bi Halal Menurut Gus Mus

Makna Halal Bi Halal Menurut Gus Mus

13 April 2024
Filosofi Ketupat dan Lahirnya Istilah Mohon Maaf Lahir dan Batin

Filosofi Ketupat dan Lahirnya Istilah Mohon Maaf Lahir dan Batin

12 April 2024
Sepuluh malam terakhir Ramadhan

Nabi Muhammad SAW Ketika Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan

1 April 2024
Next Post
KH Maimoen Zubair

Amalan KH Maimoen Zubair Supaya Selamat dari Fitnah Akhir Zaman

Tanggung jawab kader Pagar Nusa

Menjaga Kerukunan dan Perdamaian adalah Tanggung Jawab Kader Pagar Nusa

Sering Dibaca

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

19 Oktober 2023
Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

30 Mei 2023
Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

2 Juni 2023
12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

4 Juni 2023
Lagu Pagar Nusa Sekti Tanpo Aji

Lagu Pagar Nusa Sekti Tanpo Aji, Lirik dan Chord 

15 Maret 2024

Terbaru

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

10 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

4 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

4 November 2024
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
  • FAQ

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..

Selamat datang kembali!

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Sandi? Daftar

Buat Akun Baru

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Wajib diisi Masuk

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Masuk
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Video
  • Radikalisme

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..