Pagar Nusa NU, Benteng Penjaga Trilogi Ukhuwah di Indonesia
PAGARNUSA.OR.ID – Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan yang sangat melimpah. Tak hanya kekayaan alam saja, Indonesia juga memiliki kekayaan budaya bangsa yang sangat beragam. Indonesia sebagai bangsa yang plural adalah sebuah fitrah yang harus disyukuri keberadaanya. Kekayaan akan khazanah budaya, agama, ras, bahasa dan lainnya merupakan bukti bahwa manusia memiliki keanekaragaman dan memang harus hidup dalam kemajemukan.
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol dan slogan persatuan di Indonesia. Meski perbedaan suku, agama, budaya, ras, warna kulit tetapi tetap bisa bersatu dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Persatuan dan persaudaraan juga menjadi semangat utama dalam agama. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dalam persaudaraan, saling mencintai, dan berusaha menjaga kebersamaan tanpa memandang apaun.
Trilogi Ukhuwah yang dikenalkan oleh salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yakni KH. Ahmad Shiddiq (1926-1991) menjadi solusi bagi Indonesia yang sangat beranekaragam. Konsep trilogi ukhuwah adalah menyatukan antara ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).
KH Ahmad Shiddiq ingin menyatukan antara Ukhuwah Islamiyah, nasionalisme dan pluralisme. Pemikiran brilian ini dikemukakannya menjelang Muktamar NU ke-28 di Krapyak, Yogyakarata pada tahun 1989. Dasar pemikirannya tidak lain adalah rangka menjaga hubungan baik antara masyarakat, agama dan negara.
Pagar Nusa merupakan salah satu organisasi keagamaan di Indonesia yang memiliki peran penting dalam menjaga dan memperkuat trilogi ukhuwah di masyarakat. Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, Pagar Nusa secara aktif berkontribusi dalam mengembangkan dan memperkuat hubungan antar umat beragama, menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati.
Dalam menjaga trilogi ukhuwah, Pagar Nusa berfokus pada beberapa prinsip-prinsip utama yang menjadi pijakan dalam kegiatan-kegiatannya. Pagar Nusa menjaga betul persaudaraan antar sesama umat Islam, menjaga betul persaudaraan dalam ikatan bangsa Indonesia dan menjaga persaudaraan antar sesama manusia. Bukti nyatanya ialah Pagar Nusa mampu menjadi salah satu wadah bagi para pendekar pencak silat dari berbagai daerah tanpa memandang perbedaan apapun. Dalam menjalankan tugasnya, Pagar Nusa NU telah berhasil menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling mendukung di antara anggotanya dan menjalin relasi dengan berbagai mitra.
Pagar Nusa NU menjaga trilogi ukhuwah melalui pengembangan pemahaman agama yang seimbang. Organisasi ini mengajarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu Islam yang ramah, damai, dan memberi manfaat bagi seluruh umat manusia. Pagar Nusa NU mendorong para anggotanya untuk mempelajari dan memahami ajaran Islam secara mendalam, dengan menekankan pada prinsip-prinsip kasih sayang, toleransi, dan keadilan. Dalam hal ini, Pagar Nusa NU memberikan pendidikan agama yang holistik, mencakup pemahaman tentang ajaran Islam, praktik ibadah, dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Pagar Nusa NU juga mengutamakan nilai-nilai cinta dalam menjaga trilogi ukhuwah. Organisasi ini mengajarkan anggotanya untuk saling mencintai dan menghormati sesama Muslim, tanpa memandang perbedaan suku, budaya, atau latar belakang. Pagar Nusa NU menekankan pentingnya rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, serta mendorong anggotanya untuk aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, cinta menjadi pendorong utama dalam menjaga hubungan harmonis antaranggota Pagar Nusa NU dan juga dengan umat Muslim lainnya.
Kebersamaan adalah kunci penting dalam menjaga trilogi ukhuwah, dan Pagar Nusa NU sangat memahami hal ini. Organisasi ini mengadakan berbagai kegiatan dan acara yang melibatkan seluruh anggotanya, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Melalui kebersamaan ini, anggota Pagar Nusa NU dapat saling mengenal, bertukar pengalaman, dan memperkuat ikatan persaudaraan. Selain itu, kebersamaan ini juga menjadi sarana untuk mengatasi perbedaan dan memperkuat persatuan, serta menjaga agar trilogi ukhuwah tetap hidup dan berkelanjutan.
Pagar Nusa NU juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kepemudaan yang berkualitas. Organisasi ini mengajarkan kepada anggotanya tentang nilai-nilai kepemimpinan yang Islami, tanggung jawab sosial, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pagar Nusa NU menyediakan pelatihan dan pembinaan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menjadi pemimpin masa depan yang dapat menjaga trilogi ukhuwah di tengah dinamika masyarakat.
Dalam upaya menjaga trilogi ukhuwah, Pagar Nusa NU juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat. Organisasi ini terlibat dalam upaya pemberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi. Pagar Nusa NU turut mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup umat Muslim dan memperkuat kebersamaan di antara mereka. Dengan demikian, Pagar Nusa NU tidak hanya menjadi wadah bagi para anggotanya, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam menjaga trilogi ukhuwah di tingkat masyarakat yang lebih luas.
Pagar Nusa NU memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga trilogi ukhuwah. Melalui pengembangan pemahaman agama yang seimbang, penerapan nilai-nilai cinta, memperkuat kebersamaan, pengembangan kepemudaan, serta berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dan sosial, Pagar Nusa NU berhasil menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling mendukung di antara anggotanya.
Semoga keberadaan Pagar Nusa NU terus memberikan manfaat yang besar bagi umat Muslim Indonesia dalam menjaga dan memperkuat trilogi ukhuwah, serta mewujudkan masyarakat yang Islami, berkeadilan, dan penuh kasih sayang. Demikian Pagar Nusa NU, Benteng Penjaga Trilogi Ukhuwah di Indonesia. ALS (*)