Pagar Nusa Lahir Sebagai Petarung Ideologi Asawaja, Siap Bertarung Mempertahankan Pancasila
PAGARNUSA.OR.ID – Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk dalam hal seni bela diri. Salah satu seni bela diri yang telah mengakar kuat di Indonesia adalah Pencak Silat. Di antara banyak aliran Pencak Silat yang ada, Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa telah menjadi salah satu yang memiliki peran penting dalam mempertahankan ideologi Aswaja (Ahlussunnah Wal Jamaah) dan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang menganut paham Aswaja. NU memiliki peran penting dalam menjaga dan menyebarkan ajaran Islam yang moderat, inklusif, dan toleran. Pagar Nusa, sebagai aliran Pencak Silat di bawah naungan NU, menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dalam praktik bela diri mereka.
Pagar Nusa bukan hanya sekadar aliran seni bela diri, tetapi juga merupakan wadah untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama, kecintaan terhadap tanah air, serta semangat persatuan dan kesatuan. Melalui latihan Pencak Silat, para anggota Pagar Nusa diberdayakan secara fisik, mental, dan spiritual. Mereka mengembangkan kedisiplinan, keberanian, kejujuran, dan sikap bertanggung jawab yang menjadi bagian integral dari latihan Pencak Silat.
Selain itu, PSNU Pagar Nusa juga menempatkan pentingnya mempertahankan ideologi Aswaja. Aswaja adalah paham Islam yang mengajarkan pemahaman yang moderat, menghargai perbedaan dan menganjurkan dialog antarumat beragama. Dalam konteks Pencak Silat, ini tercermin dalam semangat inklusifitas dan toleransi yang diajarkan kepada para kadernya. Mereka tidak hanya belajar teknik bertarung, tetapi juga bagaimana menggunakan keahlian mereka untuk mempromosikan perdamaian, mengatasi konflik, dan membangun hubungan yang harmonis antarumat beragama.
Pagar Nusa, Siap Mempertahankan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Pencak Silat Pagar Nusa juga memiliki peran penting dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang memadukan nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial.
Para anggota Pagar Nusa menyadari bahwa Pancasila adalah landasan yang kuat bagi keberagaman dan keharmonisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, mereka siap bertarung dan berjuang untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila dari setiap bentuk ancaman ekstremisme atau radikalisme yang dapat merusak kedamaian dan persatuan bangsa.
Dalam latihan Pencak Silat Pagar Nusa, para praktisi diberikan pengajaran yang holistik. Selain aspek fisik dan teknik bela diri, mereka juga belajar tentang etika, moralitas, dan tanggung jawab sosial. Penguasaan terhadap ajaran dan amaliyah-amaliyah Nahdlatul Ulama juga menjadi pondasi utama para anggota Pagar Nusa.
Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga teguh dalam mengamalkan ajaran Nahdlatul Ulama, sehingga akan tumbuh sikap yang berintegritas, berempati, bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Pencak Silat Pagar Nusa juga aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Mereka terlibat dalam berbagai program untuk membantu masyarakat, seperti pelatihan bela diri gratis untuk anak-anak, kampanye kesehatan, berbagai kegiatan lingkungan dan melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan bangsa.
Dengan demikian, Pagar Nusa tidak hanya mengembangkan praktisi Pencak Silat yang handal, tetapi juga individu-individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat dan menjadi garda terdepan melawan radikalisme dan teorisme demi menjaha keutuhan bangsa.
Dalam era yang terus berubah ini, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mempertahankan ideologi Aswaja dan Pancasila sebagai landasan yang kuat bagi negara dan bangsa. Pagar Nusa, dengan semangatnya yang inklusif, toleran, dan berjiwa Pancasila, telah menjadi garda terdepan dalam upaya mempertahankan nilai-nilai tersebut. Mereka bukan hanya bertarung dalam arti harfiah, tetapi juga dalam membangun kesadaran, menginspirasi generasi muda untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat dan turut serta mengawal keutuhan bangsa Indonesia.
Melalui Pagar Nusa, semangat persatuan, keadilan, dan perdamaian yang diwujudkan dalam Pancasila harus terus hidup dan berkembang. Melalui latihan Pencak Silat serta berbekal ajaran akidah ahussunnah wal jamaah an nahdliyyah, mereka mampu memperkuat diri sendiri dan menjadi pilar kebangsaan yang berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang kuat, beradab, dan bermartabat. Demikianlah Pagar Nusa Lahir Sebagai Petarung Ideologi Asawaja dan Mempertahankan Pancasila. ALS (*)