Pagar Nusa Didirikan Bukan Hanya untuk Merawat Tradisi Bela Diri Tapi Juga Benteng Penjaga Negeri
PAGARNUSA.OR.ID – Indonesia memiliki anugerah yang tak dimiliki bangsa lain, kekayaan itu adalah berupa keragaman budaya. Salah satu budaya yang asli warisan bangsa Indonesia adalah seni bela diri tradisional. Salah satu tradisi bela diri yang terkenal di Indonesia adalah Pagar Nusa. Lebih dari sekadar bela diri, Pagar Nusa juga memiliki peran penting sebagai benteng penjaga negeri.
Pagar Nusa adalah sebuah aliran seni bela diri asli Indonesia yang didirikan oleh KH. Abdulloh Maksum Jauhari bersama para Kiai dan pendekar pencak silat. Tujuan utama pendiriannya adalah untuk melestarikan dan memperkenalkan seni bela diri Indonesia kepada masyarakat luas. “Pagar” memiliki arti pagar, sementara “Nusa” berarti negeri. Nama tersebut mencerminkan tujuan utama Pagar Nusa sebagai benteng penjaga dan pelindung tradisi bela diri Indonesia serta identitas bangsa.
Pagar Nusa memiliki peran krusial dalam menjaga dan merawat tradisi bela diri Indonesia. Tradisi bela diri yang ada di Indonesia sangat beragam, tergantung dari wilayah, suku, dan budaya masing-masing. Pagar Nusa telah berusaha mengumpulkan, mengajarkan, dan mengembangkan berbagai aliran bela diri tradisional Indonesia di bawah payung organisasinya. Dengan cara ini, Pagar Nusa berperan sebagai penghubung antara generasi lama dan generasi baru dalam melanjutkan warisan seni bela diri yang ada.
Salah satu pendekatan Pagar Nusa dalam merawat tradisi bela diri adalah melalui pelatihan dan seminar yang diadakan secara berkala. Para guru dan praktisi bela diri dari berbagai aliran berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan teknik. Generasi muda juga diajak untuk terlibat dalam kegiatan ini sehingga mereka bisa belajar langsung dari para ahli dan seniman bela diri berpengalaman.
Selain itu, Pagar Nusa juga aktif dalam mengadakan pementasan dan pertandingan bela diri yang melibatkan berbagai aliran tradisional. Ini adalah kesempatan bagi praktisi bela diri untuk memperlihatkan kemampuan mereka dan untuk memperkenalkan tradisi bela diri Indonesia kepada khalayak lebih luas.
Pagar Nusa sebagai Benteng Penjaga Negeri
Lebih dari sekadar merawat tradisi bela diri, Pagar Nusa juga berperan sebagai benteng penjaga negeri. Arti sebenarnya dari “benteng penjaga negeri” di sini adalah bahwa Pagar Nusa memiliki fungsi sosial dan budaya yang penting dalam masyarakat.
Pagar Nusa memiliki peran dalam membangun karakter dan moral para anggotanya. Bela diri Indonesia, termasuk Pagar Nusa, memiliki prinsip-prinsip etika yang tinggi seperti menghormati orang tua, menjunjung tinggi persaudaraan, dan menghargai nilai-nilai kejujuran. Melalui latihan dan pembinaan, Pagar Nusa berusaha menciptakan generasi muda yang tangguh secara fisik dan mental, serta memiliki kepribadian yang baik.
Pagar Nusa juga berkontribusi dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Melalui program-program pemberdayaan dan sosial, Pagar Nusa berusaha membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Mereka mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong yang menjadi bagian integral dari budaya Indonesia.
Selain itu, Pagar Nusa juga berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai aliran bela diri yang merangkul berbagai tradisi, Pagar Nusa mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yaitu “berbeda-beda tetapi tetap satu.” Dalam suasana yang sering kali penuh perbedaan dan konflik, Pagar Nusa menjadi salah satu agen yang berusaha mempersatukan bangsa dengan menghargai dan melestarikan keberagaman budaya.
Pagar Nusa lebih dari sekadar aliran seni bela diri. Ia merupakan pagar dan benteng penjaga tradisi bela diri Indonesia serta identitas bangsa. Dengan berbagai upayanya dalam merawat tradisi bela diri dan berperan aktif dalam membentuk karakter, moral, dan persatuan bangsa, Pagar Nusa telah membuktikan diri sebagai entitas penting dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia. Melalui semangat Pagar Nusa, generasi masa depan diharapkan akan terus melestarikan dan menghargai kekayaan budaya serta mengambil peran dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan negeri. (*)