PAGARNUSA.OR.ID – Merawat Tradisi Bela Diri Tradisional Pagar Nusa Membutuhkan Dedikasi dan Disiplin. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya yang kaya, memiliki banyak tradisi bela diri yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi bela diri yang memiliki sejarah panjang dan dijunjung tinggi di Indonesia adalah Pagar Nusa. Merawat tradisi bela diri tradisional Pagar Nusa bukanlah tugas yang mudah, namun membutuhkan dedikasi dan disiplin yang tinggi untuk menjaga dan melestarikannya.
Pagar Nusa didirikan pada tahun 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, dan menjadi organisasi yang mewadahi pencak silat di bawah panji Nahdlatul Ulama (NU). Pagar Nusa didirikan oleh para Kiai, ulama dan pendekar dari lingkungan Nahdlatul Ulama. KH. Abdulloh Jauhari atau Gus Maksum ditunjuk untuk menjadi ketua umum yang pertama. Gus Maksum bersama para pendiri yang lain berhasil membawa kejayaan Pagar Nusa hingga Pagar Nusa banyak terkenal dan tersebar diberbagai wilayah. Tak hanya itu Pagar Nusa juga menjadi salah satu organisasi perawat tradisi bela diri asli Indonesia.
Dalam merawat tradisi bela diri tradisional Pagar Nusa, dedikasi menjadi hal yang sangat penting. Para praktisi Pagar Nusa harus memiliki komitmen yang kuat untuk terus belajar, berlatih, dan memahami segala aspek yang terkait dengan bela diri ini. Dedikasi tersebut tercermin dalam kesediaan untuk mengorbankan waktu, tenaga, dan usaha dalam mengembangkan kemampuan bela diri mereka.
Seorang praktisi Pagar Nusa juga harus memiliki disiplin yang tinggi. Disiplin diperlukan dalam menjalankan latihan rutin, mengikuti aturan dan tata tertib yang ditetapkan, serta menjaga sikap yang baik dalam bela diri maupun kehidupan sehari-hari. Disiplin akan membantu para praktisi Pagar Nusa untuk terus fokus, mengembangkan keterampilan, dan menjaga integritas dari tradisi ini.
Merawat tradisi bela diri Pagar Nusa juga melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap sejarah dan filosofi bela diri ini. Para praktisi harus mengerti asal-usul gerakan, teknik, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Pagar Nusa. Dengan memahami latar belakangnya, mereka dapat menghormati dan menerapkan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh para pendahulu.
Dalam Pagar Nusa, jurus dan seni gerak memiliki peranan yang sangat penting. Para praktisi harus meluangkan waktu untuk mempelajari dengan baik setiap gerakan, jurus, dan pola yang ada. Latihan yang berulang-ulang diperlukan untuk mempertajam keterampilan dan mengingat setiap detail gerakan. Dengan memahami dan menguasai jurus dan seni gerak Pagar Nusa, para praktisi dapat menjaga keaslian dan keakuratan teknik bela diri ini.
Selain itu, menghormati guru dan para sesepuh juga merupakan bagian integral dalam merawat tradisi bela diri Pagar Nusa. Hubungan antara guru dan murid dalam bela diri tradisional sangat dihormati. Para praktisi harus menjaga hubungan yang baik dengan guru mereka, menghormati pengajaran dan arahan yang diberikan, serta menghargai pengalaman dan pengetahuan para sesepuh. Penghargaan terhadap guru dan sesepuh merupakan wujud dari dedikasi dan rasa terima kasih terhadap warisan yang telah diberikan kepada mereka.
Bergabung dalam komunitas Pagar Nusa juga sangat penting dalam merawat tradisi bela diri ini. Melalui komunitas, para praktisi dapat bertemu dan berlatih bersama dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Mereka dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan semangat bela diri yang kuat. Komunitas juga memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan seminar yang diadakan secara rutin, sehingga praktisi Pagar Nusa dapat terus memperdalam pemahaman dan keterampilan mereka.
Di tengah perkembangan zaman dan pengaruh bela diri modern, merawat tradisi bela diri tradisional Pagar Nusa bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan dedikasi dan disiplin yang tinggi, para praktisi Pagar Nusa dapat menjaga dan melestarikan warisan budaya ini. Melalui pemahaman yang mendalam, latihan yang konsisten, penghargaan terhadap guru dan sesepuh, serta aktif dalam komunitas, tradisi bela diri Pagar Nusa dapat tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Dedikasi dan disiplin adalah kunci utama dalam mempertahankan dan meneruskan warisan budaya yang berharga ini kepada generasi mendatang. Itulah tadi Merawat Tradisi Bela Diri Tradisional Pagar Nusa Butuh Dedikasi dan Disiplin. (*)