PAGARNUSA.OR.ID – Seorang atlet pencak silat perlu memiliki mental toughness yang kuat dalam sebuah laga pertandingan. Mental toughness atau ketangguhan mental menjadi aspek penting bagi seorang atlet pencak silat.
Bahkan tidak hanya bagi atlet pencak silat. Ferdinandus Winandy Soesilo dalam catatannya, mengatakan mental toughness adalah soft skill yang perlu setiap orang kuasai di era sekarang. Baik dalam urusan bisnis, pekerjaan, pernikahan, olahraga, dan berbagai bidang kehidupan lainnya.
Lantas apa sih makna mental toughness itu? Dan seberapa pentingnya pengaruhnya bagi seorang atlet pencak silat?
Pengertian mental toughness
Mental toughness atau ketangguhan mental merupakan sebuah kondisi di mana seseorang dapat berpikir secara positif, tenang, jernih, dan juga realistik meskipun sedang berada dalam keadaan tertekan.
Dalam konteks pencak silat, kondisi ini menunjukkan kemampuan seorang atlet dalam mengendalikan aspek emosionalnya saat terhimpit oleh lawan. Dengan kemampuan ini, seorang atlet dapat mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.
Ketenangan berpikir merupakan aspek penting untuk mengontrol emosi. Sehingga seorang atlet dapat menentukan keputusan untuk bertindak secara pasti. Memang untuk mengontrol emosi dalam kondisi terhimpit tidaklah mudah. Karena pada posisi ini seorang atlet dituntut untuk berpikir cepat untuk membuat keputusan, baik dalam menyerang atau bertahan.
Setiap atlet pencak silat perlu memiliki mental toughness. Soft skill ini menjadi penting untuk menghadapi situasi krisis dalam laga pertandingan.
Ketangguhan mental dapat membuat atlet lebih percaya diri dan menguasai permainan. Jika terpaksa harus kalah, dengan soft skill ini seorang atlet pencak silat pun dapat berpikir dengan tenang dan mampu bangkit kembali dengan performa yang lebih baik.
Ciri-ciri atlet memiliki mental toughness yang kuat
Ketegaran mental dari seorang atlet pencak silat, khususnya, dapat terlihat dari performa yang ia tampilkan, atau dari sikap yang ia tunjukkan.
Atlet yang memiliki mental toughness akan terlihat lebih rileks, tenang, energik, dan tidak mudah cemas. Selain itu, ia juga tidak mudah menyerah, optimis, dan problem solver.
Tidak heran jika mereka yang memiliki mental toughness yang kuat terlihat lebih riang, percaya diri, dan fokus yang baik. Mereka juga terlihat lebih santai meski terhimpit dalam kondisi yang sulit.
Melatih mental toughness
Untuk mencapai kondisi ini tentu tidak bisa didapatkan secara instan. Ada latihan yang keras, jam terbang yang tinggi, dan kepayahan-kepayahan yang luar biasa. Namun mereka tetap menekuni hal tersebut dengan konsisten dan komitmen yang tinggi.
Setidaknya ada 6 cara sederhana yang dapat Anda terapkan untuk melatih ketangguhan mental dalam bertanding.
Pertama, tetap mengontrol kondisi mata. Hal ini karena pancaran mata akan menunjukkan apa yang berada dalam benak kita. Oleh karena itu coba jangan menunjukkan kesedihan atau kejengkelan jika mengalami kegagalan.
Kedua, perhatikan irama. Coba gunakan teknik yang selalu berhasil dalam pertandingan. Jika lawan mampu mengatasinya, ubah dengan teknik yang lain. Sebisa mungkin lawan Anda mengikuti irama yang Anda ciptakan. Jangan sampai terbawa pola dan irama lawan ketika bertanding.
Ketiga, atur pernafasan. Menarik nafas dalam-dalam dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks. Sehingga Anda dapat berfikir dengan tenang dan mampu mengontrol emosi.
Keempat, meminimalisir kesalahan. Segera analisis kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan saat bertanding dan fokuslah untuk mencari solusinya. Hal ini dapat memperkecil peluang terjadinya kesalahan yang terulang kembali.
Kelima, percaya diri. Tunjukkan semangat Anda dalam bertanding. Jangan risaukan kegagalan dan fokuslah untuk memperoleh keberhasilan meski dengan peluang yang kecil.
Keenam, jangan menggunakan kata-kata negatif. Hindari ucapan-ucapan yang dapat memancing emosi meski terhimpit dengan keadaan. Apalagi jika memaki diri sendiri. Hal tersebut hanya akan memperburuk performa Anda dan menaikkan citra positif lawan.
Ketangguhan mental berperan dalam mengendalikan aspek emosional yang ada dalam diri individu, seperti kecemasan dan kepercayaan diri.
Oleh karena itu setiap atlet pencak silat hendaknya menyadari pentingnya mental toughness dalam berlaga. Karena kualitas mental yang kuat yang akan membuahkan hasil yang memuaskan dan mendongkrak prestasi. (*)