Menjaga Etika Bermedia Sosial, Ini Tips Gus Nabil Haroen Ketua Umum Pagar Nusa
PAGARNUSA.OR.ID – Salah satu produk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ialah media sosial. Berkembangnya media sosial menjadi salah satu revolusi besar dalam perkembangan teknologi. Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk terhubung, berinteraksi, dan berbagi konten secara global. Fenomena media sosial telah mengubah cara manusia berkomunikasi, berbagi informasi, dan membentuk relasi sosial.
Seiring berkembangnya zaman dengan berbagai teknologinya, penggunaan media sosial turut berkembang pesat di seluruh dunia. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan teknologi mobile, akses ke media sosial menjadi semakin mudah dan meluas. Pengguna dari berbagai latar belakang, usia, dan wilayah geografis bergabung dalam jaringan sosial virtual yang menghubungkan miliaran orang di seluruh penjuru dunia. Interaksi dan informasi yang dibagikan melintasi batas-batas fisik dan budaya, membawa masyarakat global yang lebih terkoneksi dan saling tergantung.
Media sosial juga telah membuka pintu bagi perubahan dalam semua aspek kehidupan terutama sosial dan politik. Dalam beberapa tahun terakhir, platform ini telah menjadi sarana bagi aktivisme dan gerakan sosial, memungkinkan para pengguna untuk bersuara, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menyuarakan tuntutan atas isu-isu yang penting bagi mereka. Media sosial juga menjadi alat utama untuk penyebaran berita dan informasi, sehingga mempengaruhi cara orang mendapatkan informasi dan membentuk pandangan mereka tentang berbagai peristiwa dunia.
Namun, perkembangan media sosial juga menimbulkan berbagai tantangan dan masalah. Penyebaran hoaks dan informasi palsu menjadi salah satu isu utama, mempengaruhi opini publik dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap informasi yang beredar. Selain itu, masalah privasi dan keamanan data juga menjadi perhatian serius, mengingat sebagian besar platform media sosial mengumpulkan data pengguna untuk keperluan iklan dan analisis.
Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan kesadaran akan dampak negatif media sosial, banyak upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perusahaan media sosial dan regulator telah memperkenalkan kebijakan dan fitur keamanan baru untuk melindungi pengguna dari ancaman yang berpotensi. Selain itu, kampanye kesadaran tentang etika bermedia sosial juga telah ditingkatkan untuk mengedukasi pengguna tentang pentingnya berkomunikasi secara bertanggung jawab dan hormat dalam lingkungan online.
Secara keseluruhan, media sosial telah membawa perubahan besar dalam kehidupan modern. Sementara memberikan manfaat dan peluang luar biasa, penting untuk mengatasi tantangan dan memastikan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab agar kita dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk berhubungan, berbagi, dan berkontribusi dalam masyarakat global yang semakin terhubung.
Cerdas Bermedia Sosial
Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, H. Muchamad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil mengungkapkan, tentang etika bermedia sosial. Di Nahdlatul Ulama (NU) sudah punya konsep yang bisa menyelesaikan berbagai masalah, termasuk adab dalam bermedia sosial.
“Sebenarnya kalau etika bermedia sosial itu simple kalau NU itu punya satu konsep dan dan itu cukup untuk menyelesaikan segala hal tidak hanya media sosial yaitu “Tabayyun”. Itu poin penting dalam etika komunikasi sosial,” ungkap Gus Nabil dalam sebuah sesi wawancara.
Lebih lanjut ia mengatakan informasi yang kita terima harus benar-benar kita terima dengan cerdas, apakah informasi tersebut bermanfaat atau tidak, apakah kita terima mentah-mentah atau dikroscek terlebih dahulu.
“Jadi bagaimana ketika kita menerima informasi kemudian harus kita apakan informasi ini apakah kita telah mentah-mentah atau langsung kita lempar begitu saja itu kan tidak juga harus dicek ini informasinya dari mana tentang apa latar belakangnya ,Seperti apa gitu Jadi kita bisa paham konteks dari informasi yang masuk ke kita,” tutur Wakil Ketu IPSI itu.
Gus Nabil menekankan, jika informasi yang masuk kepada penerima sudah jelas perlu di cek kembali apakah manfaat atau tidak. Jika tidak bermanfaat maka tidak usah disebarkan, tetapi jika bermanfaat bisa disebarkan.
“Setelah jelas, apakah perlu dishare informasi ini atau tidak, gitu kan ada banyak sekali informasi yang misalnya masuk tapi tidak perlu kita perluaskan biasanya informasi-informasi yang sifatnya negatif meskipun itu benar,” pungkas Gus Nabil.
Jadi dalam bermedia sosial kita wajib cerdas dalam menerima berbagai informasi yang masuk kepada kita. Prinsip “Tabayyun” yang ada di NU menjadi pegangan dalam bermedia sosial. Sebagai kader NU dan kader Pagar Nusa menjaga kewarasan salam bermedia sosial sangat penting. Agar terhindar dari berita dan informasi yang tidak bermanfaat. Itulah tadi Menjaga Etika Bermedia Sosial, Ini Tips Gus Nabil Haroen Ketua Umum Pagar Nusa. ALS (*)