Pagar Nusa Official Website
  • Sejarah
  • Visi & Misi
  • Program
Sabtu, 10 Mei 2025
  • Login
  • Register
Advertisement
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
Pagar Nusa Official Website
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
  • Kebangsaan
  • Radikalisme
  • Video
Home Featured

Menaklukkan Egoisme Diri

admin oleh admin
25 Januari 2024
di Featured
A A
Egoisme diri

Egoisme diri

Bagikan di WhatsappBagikan di Twitter

PAGARNUSA.OR.ID – Banyak manusia yang celaka karena tidak mampu melawan hawa nafsunya sendiri. Tanpa kita sadari, kemudian muncul beragam sikap negatif seperti sikap mementingkan diri sendiri. Egoisme diri manusia muncul karena adanya hasrat yang tidak terkendali untuk menunjukkan eksistensi. Akibatnya, mereka selalu diliputi oleh rasa iri, dengki, hasut, dan riya ketika terusik oleh kebahagiaan orang lain.

Banyak pepatah yang mengatakan bahwa musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Musuh ini lebih berat. Sebagaimana yang Rasulullah saw sampaikan bahwa jihad melawan hawa nafsu itu jauh lebih dahsyat daripada melawan sekelompok orang kafir.

Jihad melawan diri sendiri berarti memerangi hawa nafsu dan sikap keakuan dalam diri. Sikap ini akan menggiring pada tindakan-tindakan buruk lain yang merugikan. Sikap egoisme misalnya.

Definisi Egoisme

Sikap mementingkan diri sendiri merupakan bentuk egoisme di mana kepuasan pribadi berada di atas segalanya. Meskipun dalam beberapa situasi egoisme dapat memberikan keuntungan individu, namun jika dibiarkan tumbuh tanpa kendali, hal tersebut dapat merugikan hubungan sosial dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk berupaya menaklukkan egoisme diri demi menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Egoisme seringkali muncul sebagai respons alami terhadap dorongan untuk mencapai keberhasilan pribadi dan pemenuhan kebutuhan sendiri.

Namun, jika egoisme tidak diatasi, hal ini dapat menyebabkan konflik interpersonal, ketidaksetaraan, dan bahkan kerancauan hubungan antarindividu. Adanya kesadaran akan dampak negatif egoisme dan komitmen untuk menaklukkan sifat ini menjadi aspek penting dalam memerangi hawa nafsu.

Menaklukkan Egoisme

Keegoisan sejak dulu telah menjadi penyakit yang mengundang banyak masalah lainnya. Munculnya rasa takabur, superior, iri, dan dengki adalah penyakit turunan dari sikap egois ini.

Egoisme atau dalam bahasa Islamnya “ananiyah” adalah sifat tercela yang harus segera kita sembuhkan. Hal demikian karena pengidap penyakit ini hanya akan mementingkan kepentingan pribadinya di atas kepentingan bersama, bagaimana pun caranya.

Upaya Mengendalikan Sikap Egois

Salah satu langkah awal dalam menaklukkan egoisme diri adalah mengembangkan empati. Dengan merasakan dan memahami perasaan serta kebutuhan orang lain, seseorang dapat melihat situasi dari perspektif yang lebih luas.

Kesadaran akan keberagaman dan kebutuhan orang lain dapat meredakan dorongan egois yang mungkin muncul. Dengan kata lain, empati menjadi kunci untuk membuka pintu menuju pemahaman yang lebih baik terhadap lingkungan di sekitar kita.

Selain empati, penting juga untuk menghargai kolaborasi dan kerjasama. Menumbuhkan sikap saling bantu-membantu dan berbagi akan mengurangi fokus pada kepentingan diri sendiri. Kerjasama yang baik membangun fondasi kepercayaan dan memperkuat ikatan sosial, menciptakan lingkungan di mana semua individu dapat tumbuh bersama.

Selain itu, introspeksi diri juga berperan penting dalam perjalanan menaklukkan egoisme. Mengenali motif dan nilai-nilai yang mendorong perilaku egois dapat membantu seseorang untuk mengatasi akar permasalahan tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan seperti “Mengapa saya merasa perlu untuk selalu menang sendiri?” atau “Apakah kebahagiaan sejati datang dari keberhasilan bersama?” dapat membuka jendela ke dalam diri sendiri untuk melakukan refleksi.

Menaklukkan Egoisme = Mengorbankan Kebahagiaan Pribadi?

Penting untuk kita ingat bahwa menaklukkan egoisme bukan berarti mengabaikan diri sendiri atau mengorbankan kebahagiaan pribadi. Sebaliknya, hal ini adalah tentang menciptakan keseimbangan yang sehat antara kepentingan pribadi dan kebutuhan bersama.

Sebuah masyarakat yang berhasil membangun fondasi dengan saling pengertian, kerjasama, dan empati akan lebih mampu mengatasi tantangan bersama dan mencapai kemajuan bersama.

Menaklukkan egoisme diri juga dapat dimulai dari tindakan-tindakan kecil dalam komunitas masyarakat. Mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan maupun menawarkan bantuan, atau menghargai pendapat orang lain adalah aksi-aksi kecil namun siginifikan bagi diri sendiri. Tindakan-tindakan sederhana ini dapat memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter yang lebih altruistik.

Dalam hal ini, kader Pagar Nusa dapat menerapkan sikap-sikap yang telah disebutkan di atas seperti menumbuhkan empati, kerja sama, dan saling menghargai untuk menaklukkan sikap egoisme diri. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Lantas, merasa paling kuat sendiri, apa hebatnya?

 

Tags: akhlakkarakterPagar Nusa
admin

admin

Terkait Posts

Lima Tanaman Herbal untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh, Cocok untuk Atlet Pencak Silat Pagar Nusa

25 April 2024
Doa Meminta Petunjuk dan Istiqamah dalam Kebenaran

Doa Meminta Petunjuk dan Istiqamah dalam Kebenaran

24 April 2024
Empat Amalan Penuh Pahala di Bulan Syawal, Masih Ada Waktu, Yuk Lakukan!

Empat Amalan Penuh Pahala di Bulan Syawal, Masih Ada Waktu, Yuk Lakukan!

23 April 2024
Makna Halal Bi Halal Menurut Gus Mus

Makna Halal Bi Halal Menurut Gus Mus

13 April 2024
Filosofi Ketupat dan Lahirnya Istilah Mohon Maaf Lahir dan Batin

Filosofi Ketupat dan Lahirnya Istilah Mohon Maaf Lahir dan Batin

12 April 2024
Sepuluh malam terakhir Ramadhan

Nabi Muhammad SAW Ketika Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan

1 April 2024
Next Post
Menolak hoaks

Menolak Hoaks Wujudkan Ketentraman Masyarakat

Ijazah doa sebelum mencoblos surat suara dari Gus Mus

15 Kata-Kata Mutiara KH Mustofa Bisri, Penuh Hikmah dan Kebijaksanaan

Sering Dibaca

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

Biografi Singkat KH Dimyati Rois, Salah Satu Kiai Khos Mujiz Ijazah Kubro Pagar Nusa

19 Oktober 2023
Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

Biografi Singkat Gus Maksum Jauhari, Ulama Sakti Pendiri Pagar Nusa

30 Mei 2023
Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia

2 Juni 2023
Lagu Pagar Nusa Sekti Tanpo Aji

Lagu Pagar Nusa Sekti Tanpo Aji, Lirik dan Chord 

15 Maret 2024
12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

12 Kata Mutiara dan Nasihat dari Gus Maksum Jauhari untuk Pendekar Pagar Nusa

4 Juni 2023

Terbaru

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

Sebanyak 168 Pendekar Pagar Nusa Magetan Resmi Dikukuhkan

10 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

PC Pagar Nusa Bojonegoro Borong 10 Medali Pada Ajang Kejurwil VIII Pagar Nusa Jawa Timur

4 November 2024
PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

PC Pagar Nusa Bojonegoro Gelar Rakercab, Dihadiri Pimpinan Pusat dan Wilayah

4 November 2024
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
  • FAQ

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..

Selamat datang kembali!

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Sandi? Daftar

Buat Akun Baru

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Wajib diisi Masuk

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Masuk
Tidak ada
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Prestasi
  • Berita
    • Daerah
  • Kebangsaan
  • Video
  • Radikalisme

© 2023 Pagar Nusa - Pagar NU dan Bangsa ..