PAGARNUSA.OR.ID – Meskipun Pencak Silat Pagar Nusa berada di bawah naungan organisasi Islam, Nahdlatul Ulama, bukan berarti organisasi ini bersifat eksklusif. Masyarakat non-muslim pun bisa bergabung dalam organisasi ini. Bahkan dapat berprestasi seperti halnya Maria Fransiska Cicilia.
Srikandi Pagar Nusa asal Gresik ini berasal dari keluarga non-muslim. Kendati demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Siska untuk menekuni dunia pencak silat. Bahkan ia merasa tidak takut ataupun minder belajar silat di lingkungan yang notabene-nya beragama Muslim.
Siska, sapaan akrabnya, mengaku bahwa selama berada di Pagar Nusa ia mendapatkan perlakuan yang sama. Bahkan ia merasa mendapat dukungan penuh dari pelatih serta teman-teman latihan yang lain.
Putri dari pasangan keluarga Antonius Yopie dan Sri Muljati menekuni bidang pencak silat semenjak masuk ekstrakurikuler di SMAN 1 Gresik. Motivasi untuk mengikuti kegiatan tersebut berasal dari dukugan ayahnya yang saat usia muda memang seorang atlet pesilat tangguh.
“Kebetulan di sekolah ada pencak silat Pagar Nusa masuk kegiatan ekstrakurikuler. Apalagi papa juga ahli silat dan bela diri menjadi inspirasi awal menekuni dunia silat bela diri ini,” ujarnya dikutip dari Gresiksatu.com pada Selasa (13/02/2024).
Baca Juga: Cyntia Radinka Amelia: Srikandi Pagar Nusa, Berprestasi Sejak Usia Belia
Selama latihan, Siska mengaku mendapat bimbingan yang terbaik dari pelatihnya. Dalam beberapa kesempatan, anak terakhir dari dua bersaudara ini bahkan harus pulang larut malam untuk menyelesaikan tugas latihannya.
Terlebih ketika hendak mengikuti perlombaan, Siska memiliki jadwal latihan yang padat, bahkan hingga tiga kali dalam sepekan. Ia menuturkan bahwa tantangan atlet pesilat terbesar adalah rasa malas untuk mengikuti latihan. Dan hal tersebut harus dapat dicegah.
“Terpenting jangan malas latihan. Karena tantangan menekuni dunia silat bela diri adalah malas latihan,” ungkapnya.
Siska mengatakan, latihan pencak silat tidak hanya dilakukan di medan latihan. Akan tetapui juga harus mengasah sendiri di rumah. Misalnya rutin melakukan push up maupun latihan pukulan dan tendangan dengan bantuan samsak yang berada di depan rumahnya.
Juara 1 Bertahan 3 Tahun berturut-turut
Sejak menekuni pencak silat pada 2019 silam, perempuan yang mengidolakan Wewey Wita, seorang pesilat putri dari Jawa Barat ini berhasil menyabet juara satu dalam lima kejuaraan pencak silat berturut-turut.
Hal tersebut hanya terjadi dalam kurun waktu selama tiga tahun. Beberapa kejuaran yang pernah ia raih antara lain:
- Juara 1 kejuaraan wilayah di Tuban antarseperguruan Pagar Nusa (2019)
- Juara 1 kejuaraan daerah mewakili Gresik di Jombang antarcabang perguruan (2019)
- Juara 1 Smectra Cup antarpelajar (2019)
- Juara 1 Sirkuit Pencak Silat Remaja antarperguruan se-Kabupaten Gresik (2021)
- Juara 1 Kapolres Cup (2022)
“Meskipun dari beberapa kejuaraan yang saya raih belum pernah mendapatkan bonus. Ke depan saya punya target bisa ikut kejuaraan tingkat Provinsi hingga kejurnas Nasional,” harapnya dengan penuh semangat. (*)