PAGARNUSA.OR.ID – Berikut ini adalah Kata-Kata Mutiara dari Gus Maksum Tentang Perjuangan dan Romantisme. Gus Maksum adalah Guru Besar Pagar Nusa yang merupakan cucu dari KH. Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur.
Gus Maksum lahir pada 8 Agustus 1944 di Kanigoro, Kras, Kediri. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang ilmu agama dan ilmu kanuragan. Beliau belajar dari ayahnya, KH. Abdullah Jauhari, yang juga seorang ulama dan guru silat.
Gus Maksum juga banyak belajar dari para kyai lainnya di Lirboyo dan di bebebrapa wilayah lainnya. Berikut ini adalah guru-guru Gus Maksum; KH. Jamaludin Batokan (Kediri), KH. Jufri, Mbah Jipang (Kediri), Kiai Muhammad Batokan (Kediri), Ahmad Fathoni (Pendekar dari Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat) ahli ilmu pencak aliran Cikaret dan Cikalong, KH. Kasidak (Kediri – Blitar), Haji Munawar, Jabang, Kediri, Haji Muhajir, Mondo, Kediri, Haji Zaenal, Kediri, KH. Mansur, Kali Pucung, Blitar, KH. Ahmad, Kemuning, Kediri, KH. Ibrahim, Banjar Melati, Kediri, Habib Jufri, Mrican, Kediri, Habib Baharun, Mrican, Kediri, KH. Mahrus Ali (Lirboyo, Kediri), KH. Ya’kub (Lirboyo, Kediri), KH. Ilyas (Buntet, Cirebon), Kiai Busro (Buntet, Cirebon).
Gus Maksum dikenal sebagai sosok yang nyentrik, berani, dan tegas dalam menyampaikan kebenaran. Beliau tidak segan-segan mengkritik atau menegur orang yang berbuat salah atau menyimpang dari ajaran Islam. Beliau juga tidak membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakang atau golongan. Beliau bersahabat dengan semua orang, termasuk dengan tokoh-tokoh lintas agama dan budaya.
Gus Maksum wafat pada 21 Desember 2003 di usia 59 tahun. Beliau dimakamkan di makam Kyai Lirboyo, di samping makam kakeknya, KH. Abdul Karim. Beliau meninggalkan banyak pesan-pesan khusus berupa kata-kata hikmah yang dapat dijadikan bahan renungan dan sumber motivasi untuk generasi saat ini. Berikut ini adalah beberapa nasihat-nasihat Gus Maksum:
“Jenengan niki wartawan, kedahe nggih gadah ilmu kanuragan.”
(Anda ini wartawan, harusnya punya ilmu kanuragan.)
“Nek ngersake kula paringi amalane.”
(Kalau menyakiti saya, saya berikan amalan saya.)
“Orang NU itu harus bisa bersilat dengan tiga hal: silat lidah, silat hati, dan silat badan.”
(Orang NU itu harus bisa berbicara dengan baik, bersikap dengan baik, dan bertindak dengan baik.)
“Jangan pernah takut untuk berjuang demi kebenaran, karena Allah selalu bersama orang-orang yang berjuang.”
(Jangan pernah takut untuk berjuang demi kebenaran, karena Allah selalu bersama orang-orang yang berjuang.)
“Cinta itu bukan hanya kata-kata, tapi perbuatan. Cinta itu bukan hanya untuk manusia, tapi untuk Allah dan rasul-Nya.”
(Cinta itu bukan hanya kata-kata, tapi perbuatan. Cinta itu bukan hanya untuk manusia, tapi untuk Allah dan rasul-Nya.).
Dan masih banyak lahi nasihat-nasihat Gus Maksum yang dapat dijadikan motivasi dan renungan untuk anak-anak muda. Demikian Kata-Kata Mutiara dari Gus Maksum Tentang Perjuangan dan Romantisme.. Semoga bermanfaat. (*)