Ijazah Kubro Pagar Nusa: Perizinan Amalan untuk Menjaga Diri, Keluarga, Masyarakat dan Bangsa. Ijazah Kubro merupakan salah satu agenda rutin yang diselenggarakan oleh organisasi Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa. Ijazah Kubro digelar sebagai bentuk merekatkan tali silaturrahmi antar anggota Pagar Nusa dan menyambungkan sanad keilmuan kepada para ulama, kiai dan masyayikh.
Dalam pelaksanaan ijazah kubro para ulama, kiai dan masyayikh hadir memberikan suatu ijazah amalan berupa dzikir, wirid dan doa kepada pada pendekar Pagar Nusa. Pemberian amalan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada para kader Pagar Nusa agar kokoh dalam menjaga diri, menjaga Kiai, menjaga NU dan menjaga bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman.
KH. Ahmad Said Asrori, Katib Aam PBNU menjelaskan bahwa ijazah kubro sendiri merupakan sesuatu yang diberikan oleh para alim, para kiai, mulai dari junjungan kita Nabi Muhammad Saw kepada para sahabat, sahabat kepada tabiin, tabiin kepada tabiit tabiin sampai pada kiai, pada masyayikh, para guru-guru kita semua.
“Ijazah adalah satu bentuk perizinan dari para guru, para kiai kepada para santri dalam bentuk suatu amalan yang bermanfaat yang berkenaan dengan masalah-masalah duniawiyyah ataupun masalah-masalah ukhrowiyah,” terang Kiai Said Asrori.
Amalan yang diberikan oleh para alim ulama, kiai, masyayikh kepada para pendekar Pagar Nusa memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Ijazah akan sangat manjur jika dilakukan dengan sesuai dengan arahan dan petunjuk para guru.
“Di dalam mengamalkan dzikir, wirid yang diijazahkan oleh para alim, para kiai ini akan memberikan atsar yang luar biasa apabila diamalkan akan memberikan manfaat, barokah yang luar biasa mana kala dilaksanakan susuai dengan petunjuk,” jelas Katib Aam PBNU pada Ijazah Kubro yang dilaksanakan PP Pagar Nusa pada tahun 2018 lalu.
Ijazah Kubro menjadi agenda yang menjadi ciri khas para santri dan warga Nahdlatul Ulama dalam menjaga sanad keilmuan agar terus tersambung kepada para kiai hingga Rasulullah. Tak hanya itu ijazah kubro juga sebagai sarana perekat dan bersatu padu dalam menjaga diri, masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Maka dari itu saudara-saudara sekalian seluruh pengurus anggota Pagar Nusa di seluruh Indonesia, di dalam ijazah kubro ini sesuatu yang menjadi ciri khas kita ciri khas para santri, ciri khas warga Nahdlatil Ulama untuk menjaga diri menjaga keluarga, masyarakat dan bangsa ini dari segala sesuatu yag ingin merusak, ingin menghancurkan kita,” tegas pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Magelang.
Dalam rangka menjaga keberlangsungan sanad amalan para kiai kepada para santri Pagar Nusa, diperlukan hati yang tenang, ikhlas dan khusyu dalam mengikuti dan menerima amalan-amalan yang diberikan oleh para alim ulama.
“Dengan ijazah ini nanti insyaallah kita akan selalu dibersamakan dengan para alim, para kiai sampai junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Untuk itu saya mohon seluruh peserta untuk duduk yang baik dengan khsusyuk dan dengan ketenangan batin kita semua,” tandasnya. ALS (*)