Berikut ini adalah makna Gerakan Salam Pagar Nusa Ke Lima yang memiliki makna Simbol Mukarromah Wali Songo. Gerakan salam merupakan salah satu ciri khas Pagar Nusa yang mana gerakan tersebut dilakukan saat melakukan gerakan pembuka sebelum mengeluarkan gerakan jurus. Gerakan salam dalam Pagar Nusa ini menjadi hal yang wajib dikuasai oleh pemula untuk dapat mempelajari pada gerakan selanjutnya.
Gerakan Salam ke empat Pagar Nusa bermakna Simbol Mukarromah Wali Songo. Secara bahasa mukarromah berarti yang dimuliakan. Sedangkan Wali Songo adalah sembilan tokoh yang menyebarkan agama Islam di Nusantara, khususunya di tanah Jawa. Wali Songo memiliki peran historis dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia.
Adapun nama-nama Wali Songo adalah sebagai berikut; Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel atau Raden Rahmat, Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim, Sunan Drajat atau Raden Qasim Syarifuddin, Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shadiq, Sunan Giri atau Joko Samudro atau Raden Paku atau Muhammad ‘Ainul Yaqin atau Prabu Satmata, Sunan Kalijaga atau Raden Syahid, Sunan Muria atau Raden Umar Said, Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Kesembilan tokoh tersebut menjadi simbol penyebaran Islam di pulau Jawa, mereka tersebar dari mulai Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dalam proses penyebaran agama Islam di Jawa para Wali Songo sama sekali tidak menggunakan cara kekerasan. Mereka berdakwah dengan cara yang halus dan pelan-pelan dengan mengikuti budaya asli masyarakat Jawa pada saat itu.
Wali Songo selalu berdakwah dengan cara damai. Mereka melakukan pendekatan pada masyarakat secara langsung dan melalui akulturasi budaya Islam serta budaya lokal. Keberhasilan Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam dengan cara damai inilah menjadi sumber inspirasi Pagar Nusa dan menjadikannya salah satu gerakan khusus yakni gerakan salam Pembuka Pagar Nusa.
Salam Pembuka Pagar Nusa tersebut yang didalamnya ada makna mukarromah wali songo menjadi pembeda Pagar Nusa dengan pencak silat yang lainnya. Simbol Mukharomah Walisongo dalam Pagar Nusa dapat dimaknai sebagai sarana Mengajarkan kepada generasi ke generasi dalam belajar mengajar dengan menggunakan metode wali dengan cara yang damai.
Gerakan mukarromah wali songo ini menjelaskan bahwa santri pagar nusa harus selalu melestarikan tradisi yang dilakukan oleh wali songo yakni menyebarkan ajaran islam di tanah Jawa dengan cara yang damai tanpa kekerasan. Jadi setiap santri pagar nusa harus bisa menyebarkan ajaran islam melalui Pencak Silat Pagar Nusa ini dengan cara yang damai, halus dan menggunakan pendekatan yang baik. Sehingga dengan meniru para Wali Songo para santri Pagar Nusa bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan selalu menjalankan ajaran Islam dan mendakwahkan Islam dengan baik. ALS (*)