Gerakan Salam Pagar Nusa Ke Dua Filosofi Doa La Gholiba Illabillah. Salam Pagar Nusa ke-2 merupakan gerakan salam yang dilakukan dengan mengangkat kedua tangan ke atas kepala, dengan jari-jari tangan rapat dan menghadap ke depan. Gerakan ini dilakukan sambil membaca doa “La Gholiba Illabillah”.
Doa “La Gholiba Illabillah” memiliki arti “Tidak ada yang menang kecuali Allah”. Doa ini mengandung makna bahwa segala sesuatu di alam semesta ini hanya bisa terjadi atas izin Allah SWT. Oleh karena itu, dalam setiap langkah dan perbuatan, seorang pesilat Pagar Nusa harus senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya.
Doa La Gholiba Illabillah juga terdapat pada lambang Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa. Yang berbentuk melingkar di bola bumi; terletak di bawah trisula. Lafaz doa itu diusulkan oleh KH Suharbillah, seorang pendekar silat dan salah seorang pendiri Pagar Nusa.
Pada awalnya kalimat tersebut adalah la ghaliba illallah, namun kemudian dalam perkembangannya, KH Sansuri Badhawi mengusulkan untuk menggantinya dengan la ghaliba illa billah. Kalimat tersebut yang digunakan pada lamabang Pagar Nusa hingga sekarang. Artinya semakna dengan la haula wa la quwwata illa billah.
Sebagaimana dikutip dari NU Online, Kiai Suharbillah mengatakan bahwa lafadz tersebut, Pagar Nusa ingin kejayaan Islam di Cordova, Spanyol, tumbuh di Indonesia. Selain itu juga sangat cocok semboyan sebuah perhimpunan bela diri supaya para anggotanya tidak takabur.
Sebab dengan lafadz tersebut, pendekar berpegang teguh bahwa tidak ada yang mengalahkan seseorang, kecuali hanya karena Allah. Dengan slogan itu, pendekar tidak oper dosis bertujuan untuk kemenangan, di atas langit ada langit.
Masih dikutip dar NU Online, KH. Aizzudin Abdurrahman Ketua Umum Pagar Nusa 2012-2017, menafsirkan lafadz tersebut sebagai tingkat kepasrahan tertinggi seseorang. Meskipun seseorang sakti, tapi tidak boleh merasa sakti. Termasuk kepada musuh kita. Meskipun dia terlihat sakti, tapi ketika tidak dilindungi Allah, dia tidak akan berarti apa-apa.
Menurut Gus Aiz, ada slogan lain yang sering diungkapkan pendiri dan mahaguru beladiri Pagar Nusa yaitu KH Maksum Jauhari, seorang pendekar pilih tanding Pagar Nusa, yaitu “Pantang menantang walau kepada lawan, pantang mundur kalau ditantang. Sebetulnya, slogan tersebut tak jauh dengan laa ghaaliba illa billah.
Gerakan salam Pagar Nusa yang kedua memiliki filosofi berdoa, memiliki arti bahwa setiap akan melakukan kegiatan apapun setidaknya kita berdoa terlebih dahulu meminta kepada Allah agar apa yang kita inginkan dan kita lakukan bisa mendapatkan barokah dari Allah, hal ini saya tanamkan kepada para santri pagar nusa.
Sementara itu doa yang sudah menjadi semboyan ialah La Gholiba Illabillah yang terdapat dalam lambang Pagar Nusa. Doa La Gholiba Illabillah memiliki arti Tidak ada yang menang kecuali Allah. Mengajarkan para santri Pagar Nusa untuk tidak sombong atau jumawa terlebih dalam melakukan pertandingan. Dalam mengikuti Pagar Nusa santri tidak boleh memiliki tujuan untuk menyombingkan diri, tidak ada yang lebih hebat karena masih Allah adalah maha segalanya yang memiliki kemenangan.
Makna dari kalimat La Gholiba Illa Billah menjelaskan bahwa hanya Allah yang dapat memberi kemenangan kepada manusia dalam segala hal, termasuk saat dalam pertandingan. Ungkapan ini mengajarkan kepada para anggota Pagar Nusa untuk selalu berserah diri kepada Allah dan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah. Oleh karena itu memahami makna gerakan Salam Pagar Nusa Ke Dua ini sangat penting bagi seluruh anghota Pagar Nusa. ALS (*)