PAGARNUSA.OR.ID – Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) merupakan aliran teologi Islam yang dianut mayoritas umat Islam di Indonesia, khususnya Nahdlatul Ulama.
Aswaja dikenal dengan prinsip yang moderat dan toleran. Hal tersebut menjadikan aswaja sebagai fondasi penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah kemajemukan bangsa ini.
Empat pilar Aswaja menjadi landasan utama dalam memahami dan mengamalkan Islam secara moderat. Pemahaman seperti ini penting bagi umat Islam mengingat semakin banyak paham-paham radikal yang merongrong keutuhan bangsa Indonesia.
Empat Pilar Aswaja
Empat pilar aswaja terdiri dari sikap tawassuth, tawazun, I’tidal, dan tasamuh. Keempat sikap tersebut menjadi kompas bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan beragama yang damai dan harmonis di tengah keberagaman. Berikut ini ulasan selengkapnya:
Tawassuth (Moderat)
Tawassuth atau moderat berarti menempuh jalan tengah, menghindari sikap ekstrem dan berlebihan dalam beragama. Aswaja menekankan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ritual keagamaan, sosial, dan politik.
Prinsip ini dapat kita lakukan dengan tidak menafsirkan teks agama secara tekstual. Melainkan dengan mempertimbangkan konteks dan kemaslahatan umat.
Baca juga: Ahlusunnah wal Jamaah sebagai Ruh Pagar Nusa
Selain itu melalui sikap moderat, aswaja juga menghargai perbedaan pendapat serta tidak mudah mengkafirkan orang lain. Sehingga mendorong terwujudnya dialog yang inklusif untuk membangun perdamaian.
2. Tawazun (Seimbang)
Tawazun berarti menjaga keseimbangan antara berbagai aspek ajaran Islam. Aswaja menekankan pentingnya memadukan antara aspek iman, ilmu, dan amal dalam kehidupan.
Dalam hal ini, aswaja tidak menitikberatkan pada salah satu aspek duniawi maupun ukhrawi, Tetapi juga mengedepankan keseimbangan antara keduanya. Baik ibadah maupun sosial hendaknya berjalan secara berdampingan.
3. I’tidal (Tegak Lurus)
I’tidal berarti bersikap adil dan lurus dalam segala hal. Aswaja menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan prinsip mewujudkan kemaslahatan umat, aswaja mendukung penegakan hukum secara adil tanpa pandang bulu dan status sosial. Serta tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, ras, agama ataupun golongan.
4. Tasamuh (Toleran)
Tasamuh berarti sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan. Aswaja menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama dan menjalin hubungan harmonis dalam masyarakat majemuk.
Dalam kehidupan beragama misalnya, aswaja mengedepankan sikap menghormati setiap hak-hak individu untuk memeluk agama dan menjalankan ibadahnya. Selain itu, mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan membangun dialog dan kerjasama adalah hal mendasar untuk mewujudkan keharmonisan.
Empat pilar Aswaja memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan mengedepankan pilar-pilar ini maka sebagai kader Pagar Nusa kita dapat berperan aktif dalam mengkampanyekan toleransi antarumat beragama, mencegah radikalisme, dan mengupayakan perdamaian serta keharmonisan dalam masyarakat.
Empat pilar Aswaja merupakan fondasi penting dalam membangun Islam yang moderat dan toleran di Indonesia. Implementasi nilai-nilai Aswaja dapat membantu menjaga kerukunan antarumat beragama dan menciptakan suasana yang damai di tengah kemajemukan bangsa ini. Semoga bermanfaat! (*)