Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia
PAGARNUSA.OR.ID – Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa dibentuk dengan tujuan pembinaan, pengembangan, pelestarian dan pendayagunaan profesi seni, budaya, beladiri pencak silat dan ketabiban dengan segala aspeknya, baik aspek seni, budaya, beladiri pencak silat dan ketabiban sebagai cabang olah raga, maupun seni, budaya, dan aspek mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur.
Pagar Nusa juga dibentuk dengan menganut ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah dan menganut salah satu dari madzhab empat ditengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pagar Nusa sendiri memiliki lambang atau logo. Lambang dan logo Pagar Nusa bukan hanya sebatas gambar saja namun juga memiliki filosofi dan makna tersendiri. Lambang Pencak Silat Pagar Nusa terdiri dari bola dunia yang didalamnya terdapat garis lintang, garis bujur, garis katulistiwa serta trisula ditengahnya.
Selain itu, terdapat sembilan bintang melingkari bagian atas bola dunia dengan bintang bagian tengah atas lebih besar, tulisan PENCAK SILAT NAHDLATUL ULAMA berbentuk setengah lingkaran yang terletak diatas sembilan bintang, tulisan PAGAR NUSA berada dibawah tulisan Arab yang terbaca “لا غالب الا بالله” (La Gholiba Illa Billah) pada pita yang melingkupi bola dunia, garis kurva segi lima dan tiga buah garis tepi yang sejajar dengan garis kurva.
Adapun makna gambar dan tulisan yang ada dalam lambang Pencak Silat Pagar Nusa adalah sebagai berikut:
Bola dunia, Garis Lintang, Garis Bujur dan Garis Katulistiwa, bermakna bumi, persada nusantara, visi kesemestaan dan misi rohmatan lil ‘alamin yang berorientasi duniawi dan ukrawi, material dan spiritual, lahir dan batin, secara utuh dan menyeluruh.
Trisula terletak di tengah Bola Dunia, bermakna tiga orientasi organisasi, yaitu keolahragaan, keIslaman dan keIndonesiaan. Trisula termasuk jenis senjata tertua dan cukup luas penyebarannya di bumi nusantara. Pernggunaan symbol trisula juga dimaksudkan agar pelestarian dan pengembangan pencak silat oleh Pagar Nusa
tercerabut dari identitas beladiri asli Indonesia.
Bintang Sudut Lima sebanyak sembilan buah yang tersebar melingkar dengan bintang di tengah lebih besar bermakna pola kepemimpinan walisongo, idealis cita-cita tertinggi yakni mencapai kemuliaan sekaligus idealis organisasi yang memuat sembilan nilai, yaitu kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejuuran, kerakyatan, persaudaraan, persamaan, kesederhanaan dan keseimbangan.
Tulisan PENCAK SILAT NAHDLATUL ULAMA membentuk setengah lingkaran diatas sembilan bintang, bermakna identitas diri organisasi sebagai wadah perjuangan, koordinasi dan membantu pencapaian tujuan NU dan mengawal terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia, Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa merupakan akronim dari Pagar Nahdlatul Ulama dan Bangsa.
Tulisan huruf Arab yang terbaca “لا غالب الا بالله” (La Gholiba Illa Billah) pada pita yang melingkupi bola dunia, bermakna tidak ada yang menang atau mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah, sebagai tata nilai beladiri khas Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa.
Garis Kurva Segi Lima, bermakna rukun Islam, dan sekaligus simbol kecintaana kepada bangsa dan negara berdasarkan Pancasila.
Garis Tepi sebanyak tiga buah yang sejajar dengan garis kurva, bermakna tiga pola utama cara hidup warga NU, yaitu Iman, Islam dan Ihsan yang berjalaan secara bersamaan.
Demikian Arti Lambang Pagar Nusa, Penuh Dengan Filosofi Mulia, semoga bermanfaat. ALS (*)