PAGARNUSA.OR.ID – Berikut ini amalan malam Nisfu Sya’ban dan sejumlah keutamaan yang perlu sahabat Pagar Nusa ketahui.
Nisfu Sya’ban merupakan pertengahan hari di bulan Sya’ban yang jatuh pada tanggal 15 pada setiap kalender Hijriyah.
Malam Nisfu Sya’ban tahun ini jatuh pada hari Sabtu malam Ahad, 24 Februari 2024. Pada malam tersebut setiap kaum Muslimin dianjurkan untuk melakukan amal ibadah, berdzikir dan berdo’a.
Hal ini mengingat Malam Nisfu Sya’ban adalah termasuk salah satu diantara malam mustajabah yang mulia dan Allah SWT muliakan.
Tiga Kemuliaan Malam Nisfu Sya’ban
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang mulia. Adapun tiga kemuliaan bulan ini yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:
1. Bulan ampunan
Pada bulan ini, ampunan Allah tercurahkan kepada para Hamba-Nya. Hal tersebut seperti dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي موسَى رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ النَّبِي صَلَّى اللّٰهُ عَلَيهِ وَعَلَى آله وَسَلَّمَ : إن الله تعالى ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك، أو مشاحن. (رواه ابن ماجه)
Dari Abu Musa RA. Rasûlullâh SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memandang hamba-Nya pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni mereka kecuali yang musyrik dan pendendam.”(Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).
2. Dikabulkan Do’a
Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam mustajabah di mana doa-doa mudah terkabulkan. Dalam hal ini Imam Syafi’i ra. mengatakan:
“Saya pernah mendengar kabar bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda: Ada 5 malam do’a tidak ditolak oleh Allah yaitu Malam 1 Rajab, Malam Nisfu Sya’ban, Malam Idul Fitri, Malam Idul Adha dan Malam Jum’at.”
3. Malam penetapan nasib manusia dalam Lauhul Mahfudz
Ketika Nabi Muhammad SAW. membacakan firman Allah di surat Ar-Ra’du/13 ayat 39:
يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۚ وَعِنْدَهٗۤ اُمُّ الْكِتٰبِ
“Allah menghapuskan catatan nasib manusia dan menetapkannya, sebab Dialah pemilik buku induk kehidupan (Lauhul Mahfudz).” Nabi SAW. kemudian mengatakan: “Itu pada malam Nisfu Syaban.”
Amalan Para Ulama’ Dan Orang Sholeh Di Malam Nisfu Sya’ban
1. Sholat Malam Nisfu Sya’ban
Mengerjakan sholat pada Malam Nisfu Sya’ban hukumnya adalah Sunah. Artinya jika mengerjakan mendapat pahala dan jika tidak mengerjakan tidak mendapat dosa maupun pahala. Hal tersebut berdasarkan Hadist Shahih yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah, sebagai berikut:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ. (رواه ابن ماجه)
“Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, “Rasûlullâh Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Apabila malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar.” (HR Ibnu Majah, juz 1 hal. 444, no. 1388)
Berikut ini niat dan tata cara Sholat Sunnah Nisfu Sya’ban;
- Niat Sholat Nisfu Sya’ban
اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan nisfu sya’baana rok’ataini lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat sunnah Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
- Tata Cara Sholat Nisfu Sya’ban
- Melakukan sholat seperti biasanya dan membaca niat sholat Nisfu Sya’ban.
- Pada raka’at pertama sesudah Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun.
- Pada rakaat kedua sesudah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas.
- Kemudian mengucapkan salam.
- Membaca Surat Yasin
Setelah sholat selesai, dianjurkan untuk membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali:
Pembacaan Yasin yang pertama diniatkan untuk memohon panjang umur yang barokah, sehat wal ‘afiyah semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Pembaacan Yasin yang kedua niat untuk memohon rezeki yang banyak, halal, dan barokah untuk bekal beribadah kepada Allah SWT.
Sementara itu, pembaacan Yasin ketiga diniatkan untuk memohon keteguhan Iman-Islam hingga akhir hayat, dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
3. Membaca Dzikir dan Do’a Nisfu Sya’ban
Setelah membaca Surat Yasin tiga kali dianjurkan untuk membaca Dzikir dan Do’a Nisfu Sya’ban.
Adapun dzikir yang dianjurkan untuk dibaca antara lain: Istighfar (100x), Tahmid & Takbir (100x), dan sholawat Nabi (100x) dan dzikir-dzikir lainnya. Setelah itu membaca doa bulan Sya’ban sebagai berikut
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Allahumma baariklana fii Sya’bana wa ballighna Ramadhona.
“Ya, Allah berilah keberkahan di bulan Sya’ban dan sampaikanlah umurku menjumpai bulan Ramadhon”
Setelah mengamalkan dzikir-dzikir di atas, jangan lupa membaca Do’a Nisfu Sya’ban sebagai berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بسم الله الرحمن الرحيم. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَاذَااْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَاالطَّوْلِ وَاْلإِنْعَامِ لَا اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَاَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ. اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاِقْتَارَ رِزْقِي وَاَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُواللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلَهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَمَا لَا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَمِيْنَ
Artinya :
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah karuniakanlah rohmad dan salam kepada Junjungan kami Nabi Muhammad beserta seluruh keluarga dan para sahabat-sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.
Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata –sementara perkataan-Mu adalah benar– di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.
Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh. Semoga Allah memberikan sholawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
3. Puasa Sunnah
Amalan berikutnya adalah puasa sunnah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا.
“Apabila malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya.”
Demikian beberapa amalan Malam Nisfu Syaban yang disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. Semoga bermanfaat! (*)