Akhlak Pertandingan, Jargon Pagar Nusa yang Tak Dimiliki Pencak Silat Lain
PAGARNUSA.OR.ID – Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa merupakan organisasi pencak silat dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu alasan berdirinya Pagar Nusa adalah untuk membentuk wadah bagi perguruan pencak silat dilingkungan NU. Maraknya perguruan-perguruan pencak silat yang mengaku paling kuiat dan hebat membuat KH. Suharbillah gerah dan segera menemui Gus Mus untuk membicarakan mengenai pembentukan wadah pencak silat NU.
Keduanya kemudian menemui Gus Maksum Jauhari, salah satu Kiai yang ahli dalam bela diri. Pertemuan tersebut akhirnya menyetujui akan dibentuknya sebuah wadah berbagai aliran pencak silat dibawah panji NU. Para pendiri Pagar Nusa tersebut tak ingin terjadi perpecahan sesama pendekar NU, sehingga hadirnya PSNU Pagar Nusa ini mampu menjadi wadah persatuan para pendekar NU dari aliran bela diri manapun.
Pagar Nusa selain mendidik kadernya dengan berbagai teknik kuda-kuda dan jurus, para kadernya juga ditanamkan tentang akhlak. Bahkan akhlak menjadi pelajaran dasar pertama yang harus dimiliki oleh calon anggota baru di Pagar Nusa. Bukan tanpa alasan akhlak yang baik akan membentuk dan melahirkan pendekar yang baik dan berkarakter.
Selain itu para para pendekar Pagar Nusa juga ditanamkan betul ajaran-ajaran amaliyah Nahdlatul Ulama. Sebagai salah satu ujung tombak NU, Pagar Nusa memiliki peran penting dalam mengamalkan dan menjaga amaliyah-amaliyah NU agar tidak diganggu oleh pihak manapun. Bagi siapa saja yang bergabung dalam Pagar Nusa maka ia adalah santri, dan sanri harus mengutaman akhlak dimanapun dan kapanpun.
Pentingnya akhlak yang ditanamkan dalam Pagar Nusa terus tumbuh dan menjadi ciri khas dari Pagar Nusa itu sendiri. Dalam salah satu wawancara yang dikutip Pagarnusa.or.id dari NU Online, Gus Nabil, selaku Ketua Umum Pagar Nusa mengungkapkan jika di dalam Pagar Nusa memiliki jargon yang khas dan hanya dimiliki oleh Pagar Nusa. Jargon tersebut adalah “Akhlak Pertandingan”.
“Kami tidak hanya menjunjung sportivitas, tapi kami juga mempunyai jargon namanya akhlak pertandingan. Jadi bagaimana dalam bertanding, masing-masing memiliki akhlak. Bagaimana kalau jatuh, yang menjatuhkan punya empati dan simpati karena yang paling penting dari sisi Kejurnas ini adalah silaturahim antar pendekar dan itu mungkin tidak dimiliki oleh perguruan pencak silat lain,” ungkap Gus Nabil.
Akhlak dalam pertandingan menjadi ciri khas yang dimiliki oleh Pagar Nusa. Dimana pendekar Pagar Nusa mampu mengedepankan akhlak di atas apapun. Saat bertanding misalnya bagaimana ia harus bersikap dan bersimpati serta berempati kepada lawan. Akhlak pertandingan menjadi hal yang penting diketahui dan dikuasai oleh anggota Pagar Nusa.
Gelaran Kejurnas yang diselenggarakan oleh Pagar Nusa menjadi ajang untuk mempraktekkan jargon akhalak pertandingan. Selain sebagai tempat untuk mengasah mental, Kejurnas yang digelar juga sebagai sarana dalam menjaga solidaritas antar anggota Pagar Nusa.
Pagar Nusa harus terus mengampanyekan jargon akhlak pertandingan. Sebagai salah satu ujung tombak NU, Pagar Nusa memiliki posisi yang strategis dalam mendakwahkan ajaran dan amaliyah Nahdlatul Ulama melalui pencak silat. Pada akhirnya jika berhasil menggelorakan jargon tersebut maka akan mudah melihat mana yang pendekar Pagar Nusa mana yang bukan. Akhlak menjadi kunci utama pendekar Pagar Nusa menjadi panutan dan contoh bagi pencak silat lain.
Demikian, Akhlak Pertandingan, Jargon Pagar Nusa yang Tak Dimiliki Pencak Silat Lain. Semoga bermanfaat. ALS (*)