PAGARNUSA.OR.ID – 6 Adab Berpuasa ala Imam Al-Haddad berikut ini dapat menjadikan puasa Anda lebih berkualitas.
Seperti yang kita ketahui, bulan Ramadhan hampir memasuki sepertiga yang terakhir. Artinya sebentar lagi Ramadhan akan selesai.
Namun selama menjalani ibadah puasa, apakah Anda dapat merasakan hal-hal yang Istimewa? Yang membedakan antara Ramadhan dan bulan-bulan lainnya? Tentu bukan soal menahan lapar dan dahaga saja, ya.
Supaya kita dapat memahami dan menyelami makna berpuasa, setidaknya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah memberikan ulasan yang menarik.
Menurut Beliau, puasa kita dapat lebih berkualitas jika kita memahami makna, tujuan, serta adab-adab berpuasa.
Pengarang Ratib Al-Haddad ini menuturkan bahwa puasa merupakan poros riyadloh dan landasan utama mujahadah. Puasa melatih manusia untuk mengendalikan hawa nafsu, meskipun sebenarnya hal tersebut halal baginya.
Adab-Adab Berpuasa
Imam Al-Haddad memberikan catatan khusus terkait adab-adab berpuasa supaya puasa kita lebih berkualitas. Mari kita simak ulasan inii selengkapnya:
Pertama, menyegerakan berbuka puasa ketika telah memasuki waktu maghrib dan mengakhirkan waktu sahur.
Kedua, upayakan untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama. Misalnya dengan memberi makan dan minum untuk berbuka, meski hanya sebutir kurma atau seteguk air.
Hal tersebut sebagaimana hadits Nabi SAW: “Barang siapa yang memberi makan untuk berbuka, maka ia akan memperoleh pahala puasa yang setara, tanpa dikurangi sedikit pun.”
Ketiga, upayakan dengan sungguh-sungguh supaya kita tidak berbuka puasa atau berbagi makanan kecuali dengan sesuatu yang sudah jelas kehalalannya.
Keempat, tidak dianjurkan untuk berbuka atau makan di malam hari dengan memakan makanan sampai kekenyangan. Berbukalah dengan secukupnya, jangan berlebihan.
Keempat, berbukalah dengan yang halal tanpa mengutamakan sesuatu karena enak atau kelezatannya. Hal itu karena tujuan puasa pada dasarnya adalah untuk mengontrol hawa nafsu.
Sementara itu, perbuatan memilih makanan yang lezat dan membuat kekenyangan dapat meningkatkan hawa nafsu.
Baca Juga:
Mudah Ngantuk saat Ngaji, Amalkan Doa dari KH Chalwani Berikut Ini
Keenam, selain berpuasa di bulan Ramadhan, kita juga dianjurkan berpuasa di waktu-waktu yang telah disunahkan. Misalnya Hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah), Hari Asyura (10 Muharram), enam hari di bulan Syawal, atau hari-hari lainnya.
Imam Al-Haddad mengajurkan kita untuk memperbanyak puasa, terutama di waktu-waktu Istimewa yang telah agama syariatkan. Asalkan tidak berpuasa di waktu yang haram seperti ketika Hari Raya atau berpuasa yang membahayakan tubuh.
Demikian 6 adab berpuasa menurut Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang dapat kita terapkan untuk meningkatkan kualitas puasa di sisa waktu Ramadhan ini. Semoga bermanfaat! (*)