PAGARNUSA.OR.ID – Niat Puasa Ramadhan: Lafal, Makna, dan Waktu Membacanya.
Pemerintah Indonesia menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Meskipun terdapat perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan pada beberapa ormas Islam, akan tetapi rasa saling menghormati hendaknya harus kita kedepankan.
Sebagaimana Allah memerintahkan melalui Surah Al-Baqarah ayat 183, berpuasa di bulan Ramadhan menjadi kewajiban Umat Islam.
Selama berpuasa, umat Islam tidak hanya menahan lapar dan dahaga. Akan tetapi juga harus menahan diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang buruk dan membatalkan pahala berpuasa.
Salah satu rukun puasa yang perlu umat Islam kerjakan adalah membaca niat. Tanpa rukun ini, maka puasa yang umat Islam lakukan akan sia-sia.
Lantas, bagaimana bacaan niat berpuasa?
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Membaca niat puasa adalah rukun yang harus umat Islam laksanakan. Berikut ini bacaan niat puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu souma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala
“Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan Fardlu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”.
Kapan Membaca Niat Ramadhan?
Mengutip dari MUI Digital, Madzhab Syafi’i mensyariatkan bahwa niat puasa Ramadhan hendaknya kita baca setiap malam Ramadhan.
Syekh Sulaiman al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’ juga menerangkan bawha barang siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.
Berbeda dengan Madzhab Maliki yang mencukupkan niat puasa pada malam pertama Ramadhan saja. Hal tersebut menurutnya, Ramadhan merupakan satu kesatuan ibadah sehingga tidak perlu memperbaharui niat setiap malamnya.
Adapun bacaan niat untuk satu bulan penuh adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala
“Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala”
Baca Juga:
Sebagai bentuk kehati-hatian apabila di pertengahan Ramadhan kita lupa atau ketiduran, maka boleh mengikuti pendapat Imam Malik tersebut. Yakni membaca niat berpuasa satu bulan penuh pada malam pertama di Bulan Ramadhan.
Dan sebagaimana madzhab Syafi’i, hendaknya kita juga melafalkan niat setiap malam Ramadhan selepas Isya’ sebelum fajar.
Demikian niat puasa Ramadhan, lafal, makna, dan waktu membacanya. Semoga bermanfaat! (*)