Pagar Nusa Sarana Silaturrahmi Pendekar Nahdlatul Ulama
PAGARNUSA.OR.ID – Indonesia adalah tanah air yang kaya akan warisan budaya dan tradisi, salah satunya adalah keberadaan organisasi kepercayaan masyarakat yang memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran agama Islam, yaitu Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia, didirikan pada tahun 1926 oleh para ulama, termasuk para pendekar, yang menyebarkan ajaran Islam moderat dan berusaha menebarkan pesan kedamaian melalui silaturrahmi. Pagar Nusa adalah salah satu perkumpulan pendekar Nahdlatul Ulama yang memiliki peran penting dalam mempertahankan tradisi silaturrahmi dan keberanian dalam menjaga keutuhan bangsa.
Pagar Nusa adalah wadah bagi para pendekar Nahdlatul Ulama yang memiliki misi utama untuk melestarikan silaturrahmi, keutuhan, dan semangat kebersamaan dalam menjalankan ajaran agama Islam. Organisasi ini didirikan pada tahun 1969 oleh beberapa pendekar dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki kesamaan nilai-nilai ajaran Islam dari NU dan semangat kesetiaan pada bangsa dan negara.
Para pendekar yang tergabung dalam Pagar Nusa adalah individu yang memiliki keterampilan bela diri dan keahlian dalam seni bertempur, namun bukan semata-mata untuk tujuan konfrontasi atau kekerasan. Mereka memegang teguh filosofi bahwa bela diri sejati adalah dalam arti membela kebenaran, keadilan, dan membantu sesama tanpa pandang bulu. Inilah yang menjadi ciri khas Pagar Nusa sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama.
Salah satu prinsip utama Pagar Nusa adalah menjaga dan memperkuat silaturrahmi antarpendekar dan dengan masyarakat luas. Silaturrahmi menjadi pondasi kuat dalam membangun persatuan dan kesatuan di antara para pendekar Nahdlatul Ulama. Dalam setiap pertemuan dan latihan, nilai-nilai ajaran Islam tentang persaudaraan dan kebersamaan dijunjung tinggi.
Pagar Nusa menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan silaturrahmi. Di antaranya adalah peringatan hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha, serta perayaan hari lahir Nahdlatul Ulama. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, para pendekar saling mengenal satu sama lain, mengobrol, berbagi pengalaman, serta bersama-sama meningkatkan pemahaman tentang agama dan keberagaman budaya di Indonesia.
Peran Pagar Nusa dalam Menjaga Masyarakat dan Bangsa
Pagar Nusa juga berperan aktif dalam membantu masyarakat di berbagai bidang. Para pendekar ini bukanlah figur yang hanya berfokus pada ilmu bela diri semata, namun juga terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan seperti bakti sosial, pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak bencana alam, pengajian, dan sebagainya.
Keberanian dan semangat berjuang para pendekar Nahdlatul Ulama membuktikan bahwa bela diri yang sejati adalah bagaimana mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi teladan bagi generasi muda. Dengan keterampilan dan kepandaian mereka dalam bela diri, para pendekar Pagar Nusa mengajarkan nilai-nilai keberanian, keadilan, dan kerja sama kepada masyarakat, serta memotivasi generasi muda untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia.
Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, Pagar Nusa juga memiliki peran penting dalam mempertahankan keutuhan bangsa. Dalam masa-masa perjuangan kemerdekaan, banyak pendekar dari Nahdlatul Ulama, termasuk Pagar Nusa, yang turut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
Hingga saat ini, Pagar Nusa tetap berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka mengajarkan tentang pentingnya toleransi, kerukunan antarumat beragama, dan menghargai perbedaan sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Pagar Nusa menjadi garda terdepan dalam melawan radikalisme dan ekstremisme, serta menyebarkan pesan-pesan kedamaian dan kearifan lokal dalam bingkai ajaran Islam.
Pagar Nusa sebagai Warisan Budaya Indonesia
Pagar Nusa juga menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia. Organisasi ini menyimpan nilai-nilai luhur yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Berbagai seni bela diri, seperti pencak silat, merupakan bagian dari warisan budaya Nusantara yang terus dilestarikan dan dikembangkan oleh Pagar Nusa.
Selain itu, keberadaan Pagar Nusa sebagai wadah pendekar Nahdlatul Ulama menunjukkan kearifan lokal dan keunikan budaya Indonesia yang terus hidup dan berkembang. Dengan menggabungkan ajaran Islam dengan kearifan lokal, Pagar Nusa memberikan warna unik dalam penyebaran agama dan nilai-nilai kebaikan di masyarakat.
Pagar Nusa merupakan sarana penting dalam mempertahankan silaturrahmi pendekar Nahdlatul Ulama dan menjadi bagian integral dari organisasi Nahdlatul Ulama yang luas. Dengan memegang teguh nilai-nilai ajaran Islam dan semangat persaudaraan, Pagar Nusa berperan aktif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Para pendekar Pagar Nusa tidak hanya ahli dalam bela diri, tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial untuk masyarakat. Mereka menjadi teladan bagi generasi muda, mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik dan membela kebenaran.
Melalui peran aktifnya dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan memerangi radikalisme, Pagar Nusa menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pesan perdamaian dan kerukunan. Selain itu, sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, Pagar Nusa menjaga dan melestarikan seni bela diri dan nilai-nilai kearifan lokal. Keberadaan Pagar Nusa terus menginspirasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Itulah tadi Pagar Nusa Sarana Silaturrahmi Pendekar Nahdlatul Ulama. (*)