Pagar Nusa NU menegaskan komitmennya menjadi pagar bagi ancaman radikalisme. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa Nabil Haroen disela menghadiri laga final Turnamen Sepakbola Durian, di Pondok Pesantren Al Hasani Kebumen, menegaskan seluruh pendekar Pagar Nusa senantiasa siap berdiri di garda terdepan untuk hal tersebut.
a�?Pagar Nusa tetap akan jadi yang terdepan menentang segala bentuk radikalisme, terlebih atas nama agama,a�? tegas Nabil Haroen melalui rilis tertulis kepada radarbangsa.com, Minggu 14 Mei 2017.
Dia menambahkan, sikap tegas Pagar Nusa dilatari keprihatinan atas penyebaran virus radikalisasi dewasa ini. Generasi muda hingga di berbagai pelosok nusantara jadi sasarannya. a�?Dan, kami tidak akan mundur sejengkal pun demi menjaga NKRI,a�? tandas tokoh muda yang kerap disapa Gus Nabil tersebut.
Dia lantas membeberkan, radikalisme salah satunya bisa dibendung dengan memperkuat budaya lokal dan mendialogkannya dengan agama. Sebab, budaya adalah wahana menghadirkan dan memperkuat Islam di tengah-tengah masyarakat.
Budaya dan agama, tambah dia, bisa saling mengisi. Islam hadir di bumi nusantara juga bukan dengan melumat dan memberangus budaya. a�?Turnamen sepakbola durian ini salah satunya, selain menghibur masyarakat, turnamen ini juga sekaligus menjaga nilai-nilai luhur dan khas Pagar Nusa,a�? imbuhnya.
Berbeda dengan sepakbola pada umumnya, para pendekar yang ikut dalam turnamen tersebut tidak menggunakan kaos atau celana seperti halnya pemain sepak bola biasa. Tapi, mengenakan baju pencak silat warna merah dan warna hitam. Sebelum bermain, mereka juga telah mendapat pembekalan khusus dari guru-guru mereka, sehingga sanggup menendang buah duren mentah yang berduri tersebut tanpa alas kaki atau sepatu.
a�?Tetap lah menjadi kita, menjadi Indonesia,a�? pungkas Gus Nabil, mengajak.
sumber: radarbangsa purchase sildenafil, acquire Zoloft.